Terungkap, WNI Tewas dalam Pertempuran di Marawi Itu Ternyata…

Kamis, 01 Juni 2017 – 04:34 WIB
Tentara Filipina di Marawi. Foto: AP

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat terorisme Al Chaidar tidak kaget mendapat informasi tujuh WNI diduga terlibat dalam aksi teror di Marawi, Filipina.

Sebab, sejak 2014 sampai 2017 banyak WNI bertolak ke Filipina untuk berlatih bersama Kelompok Maute. ”Mereka memang terlibat sebagai teroris,” kata dia kepada Jawa Pos.

BACA JUGA: 7 WNI Ikut Melawan Gempuran Tentara Filipina, Satu Diduga Tewas

Filipina menjadi tempat berlatih dengan fasilitas Kelompok Maute. Asal para teroris tersebut dari berbagai jaringan dan kelompok. Salah satunya Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Muhammad Ilham Syahputra yang dilaporkan sudah tewas dalam pertempuran dengan militer Filipina, kata Al Chaidar, adalah salah seorang anggota MIT. ”Anak buah Santoso,” jelasnya.

BACA JUGA: Satu WNI Sudah Menikah dengan Warga Marawi, Siapa Dia?

Namun demikian, dia belum tahu pasti jumlah WNI yang berangkat ke Filipina untuk berlatih bersama Kelompok Maute.

Yang pasti, mereka sudah dalam kondisi siap perang. Karena itu, dia tidak heran apabila mereka terlibat dalam aksi teror di Marawi.

BACA JUGA: Mabes Polri Bantu Temukan 7 DPO Dari Kepolisian Filipina

Berkaitan dengan potensi gerakan dari Filipina Selatan ke Indonesia, Al Chaidar mengungkapkan bahwa Kelompok Maute maupun ISIS tidak akan sembarangan bergerak. Sebab, mereka butuh persiapan matang. Termasuk di antaranya sumber daya dan infrastruktur.

”Dalam lima tahun mungkin masih di Mindanao,” kata dia. Namun demikian, pemerintah tidak boleh lengah. Mereka tetap harus waspada.

Al Chaidar mendukung langkah pemerintah dengan mengerahkan TNI dan Polri ke wilayah perbatasan Indonesia – Filipina. ”Saya kira memang harus,” imbuhnya.

Terpisah, Menhan Ryamizard Ryacudu menyebutkan, pemerintah Indonesia sudah lama mewaspadai gerakan ISIS di Filipina Selatan.

Mereka tidak tinggal diam dengan gerakan tersebut. Apalagi pasca konflik di Marawi pecah.

Pejabat yang akrab dipanggil Ryamizard itu menyatakan, antisipasi dilakukan dengan menyiagakan pasukan di darat, laut, dan udara.

Bukan hanya di wilayah Sulawesi Utara, Kalimantan Utara pun demikian. ”Itu sudah diantisipasi,” ujarnya.

Senada, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh. ”Sejak pagi hari setelah kejadian di Marawi pangdam langsung melaporkan langkah-langkah yang dilakukan,” tegasnya. (byu/syn)

Identitas Tujuh Terduga Teroris

Sudah dirilis PNP

1. Al Ikhwan Yushel

Tempat dan tanggal lahir: Palembayan, 1 November 1991

Nomor paspor: A7985472

Berangkat pada: 28 Maret 2017

2. Yayat Hidayat Tarli

Tempat dan tanggal lahir: Kuningan, 25 April 1986

Nomor paspor: B 4422742

Berangkat pada: 15 April 2017

3. Anggara Suprayogi

Tempat dan tanggal lahir: Tangerang, 26 Desember 1984

Nomor paspor: B 4885536

Berangkat pada: 15 April 2017

4. Yoki Pratama Windyarto

Tempat dan tanggal lahir: Banjarnegara, 17 September 1995

Nomor paspor: B 5743781

Berangkat pada: 4 Maret 2017

WNI terduga teroris lainnya

1. Moch. Jaelani firdaus

Tempat dan tanggal lahir: Bekasi, 17 mei 1991

NIK: 3673021705910008

Berangkat pada: 7 Maret 2017

2. Muhamad Gufron

Tempat dan tanggal lahir: Serang, 20 Oktober 1993

Nomor paspor: A 9265977

Berangkat pada: 7 Maret 2017

3. Muhammad Ilham Syahputra (diduga tewas dalam pertempuran)

Tempat dan tanggal lahir: Medan, 29 Juli 1995

Nomor paspor: A 9291582

Berangkat pada: 29 November 2016

Sumber : Divhumas Polri

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak WNI Berperang di Filipina Selatan, Ini Analisis Pak Kivlan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Marawi   WNI   Maute   Filipina  

Terpopuler