757 Kepri Jaya Gunakan Teknologi Canggih untuk Tes Fisik Pemain

Rabu, 12 Juli 2017 – 03:00 WIB
Para skuat Kepri Jaya FC saat melakoni tes fisik, kemarin. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - 757 Kepri Jaya ogah berlama-lama meratapi hasil tak memuaskan karena ditahan imbang Persiraja Banda Aceh di markas sendiri, Sabtu (8/7) kemarin. 

Tim Laskar Melayu langsung berbenah diri jelang menghadapi PSBL Langsa, Minggu (16/7) mendatang dengan menggelar latihan tes fisik.

BACA JUGA: Gagal Beri Kemenangan di Laga Selanjutnya, Jaino Bakal Didepak Manajemen

Ada yang berbeda dari latihan tes fisik kali ini, untuk pertama kalinya, Gerald Pangkali dan kawan-kawan menggunakan sebuah teknologi canggih dalam melakukan tes fisik kepada para pemainnya.

Kondisi fisik para pemain 757 Kepri Jaya diukur dengan menggunakan rompi hitam yang didalamnya ditanamkan sebuah alat sensor monitor detak jantung.

BACA JUGA: Tetap Puas Meski Berbagi Poin di Derby Sumatera

Melalui sensor dan alat monitor tersebut, pergerakan pemain dan kondisi stamina pemain selama menjalani latihan tes fisik dapat dilihat.

Alat ini berguna untuk mengukur kelenturan, kelincahan, kecepatan, keseimbangan, kekuatan otot dan daya tahan pemain.

BACA JUGA: Ditahan Imbang Persiraja, Kepri Jaya Gagal Petik Poin Penuh

Tak hanya itu, melalui alat sensor bernama Catapult yang didatangkan dari Singapura ini, tim pelatih dapat juga mengetahui tingkat stres seorang pemain.

"Mental pemain sangat berpengaruh terhadap latihan," ujar pelatih 757 Kepri Jaya, Jaino Matos kepada Batam Pos (Jawa Pos Group) saat ditemui di tempat pusat kebugaran, Kepri Mall, Selasa (11/7).

Menurut Jaino Matos, alat ini sangat diperlukan dalam sesi latihan fisik seperti ini. Hal itu sudah sering digunakan tim-tim elit Eropa.

"Di Indonesia cuma ada dua klub yang menggunakan alat ini, yakni Persib Bandung dan Bali United. Dan kita coba menggunakannya kali ini," kata Jaino.

Nantinya, selain digunakan dalam tempat pusat kebugaran, alat sensor ini juga bakal dipakai saat latihan di lapangan.

"Dengan adanya data yang ditampilkan melalui alat tersebut, maka seorang pemain tidak bisa berbohong tentang kondisi fisik mereka," terang pelatih berpaspor Brazil ini.

Dipimpin langsung Jaino dan didampingi pelatih fisik anyar, Muneer Musalim Said, tes fisik itu diikuti semua pemain. Bahkan tiga pemain baru, seperti Yance Wenda, Iman Faturahman dan Alan Martha langsung bergabung dengan Dimas dan kawan-kawan.

"Saya ingin pemain 757 Kepri Jaya memiliki kondisi fisik berstandar internasional," tambah Muneer.

Setelah dilakukan tes fisik tersebut, dapat dilihat di sebuah komputer, Gerald Pangkali, Abdurahman Lestaluhu, Muhammad Nizar dan Abdul Aziz memiliki tingkat kebugaran lebih baik dari rekan-rekan setimnya.

Abdurahman pun mengaku kesulitan dengan tes fisik yang dilakoninya ini.

"Ini pertama kalinya kita memakai alat ini dan tes fisik ini sangat melelahkan sekali," papar Abdurahman. (cr16)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siapkan Amunisi Baru, PSPS Bakal Beri Kejutan saat Jamu PSMS Medan


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler