8 Industri Pariwisata Indonesia 'Menjala' di ITE Hong Kong

Senin, 06 Juni 2016 – 20:59 WIB
I Gde Pitana. Foto: Indopos/jpg

jpnn.com - JAKARTA - Hong Kong tetap dipandang sebagai pasar potensial buat promosi Wonderful Indonesia. Tidak salah jika Kemenpar merancang performance di perhelatan International Travel Expo (ITE) yang akan dilaksanakan tanggal 16 - 19 Juni mendatang  di Hong Kong Convention & Exhibition Centre.

”Kami fasilitasi 8 Industri Pariwisata Indonesia ke even tersebut, kami akan maksimalkan peluang sales di Hong Kong yang ibarat kolam, banyak ikannya," ujar I Gde Pitana, Deputi Pemasaran Luar Negeri Kemenpar. 

BACA JUGA: Mendagri Bilang Harga Kebutuhan Pokok Ada yang Naik hingga 30 Persen

Lebih lanjut Pitana mengatakan, ITE Hong Kong merupakan event yang bersifat Business to Business (B to B) yang merupakan event terbesar di kawasan HongKong dan dihadiri lebih dari 50 negara dan 607 peserta pameran, 11.874 buyers yang terdiri dari 75 persen  Hong Kong dan 25 persen daratan Tiongkok.

”Dua hari pertama akan dilakukan B to B dan selanjutnya 2 hari terakhir dilaksanakan dengan B to C. Selama pameran berlangsung, salah satu rangkaian kegiatan adalah seminar. Ini akan menjadi acara yang sangat penting juga untuk pariwisata Indonesia,” ujarnya.

BACA JUGA: Badrodin Segera Pensiun, Ini Kata Komjen BG

Sekadar informasi, Kemenpar telah berpartisipasi pada Kegiatan ITE Hong Kong sejak tahun 2008 dan ITE Hong kong telah berlangsung sejak tahun 2005. Peserta negara yang berpartsipasi pada event ini adalah: Syscelles, Maldives, Jerman, Australia, Jepang, Malaysia, Philipina, Korea Selatan, Singapura, Thailand, Egypt, Kawasan Eropa, Tiongkok, India, Taiwan dan Amerika.

”Kami akan menebarkan wonderful Indonesia di lahan booth yang kami sewa yakni 6 booth dengan luas 54 meter persegi. Booth itu akan didesain dengan fokus bernuansa Wonderful Indonesia Kapal Phinisi dilengkapi dengan image yang mewakili destinasi di 3 Greater yakni Batam, Jakarta, dan Bali,” tambah pria yang pernah mengayam pendidikan di Canberra, Australia itu.

BACA JUGA: Dicecar 19 Pertanyaan, Panitera Mengaku Tak Tahu Apa-apa

Seperti diketahui, Kemenpar akan menjadikan Hongkong sebagai pasar wisata sekaligus daerah untuk menarik wisatawan mancanegara lebih banyak agar datang ke Indonesia.

"Ada dua negara yang kami jadikan sebagai 'kolam ikan' untuk 'memancing' turis, yakni Singapura dan Hongkong," tambah Pitana. Pitana menyebutkan sebagai hub (penghubung) terbesar di Asia Pasifik, tentu banyak pula turis dari berbagai negara yang datang ke Hongkong. "Nah, para ekspatriat dan turis asing di Hongkong ini, yang akan kita 'pancing' untuk datang ke Indonesia," katanya.

Pitana mengatakan, sebagai hub, Hong Kong juga lebih siap infrastrukturnya, dengan memiliki sistem ekonomi yang terbuka dan mata uang berbeda dengan Tiongkok.  ”Sebagai penghubung (hub) antara China dan Eropa ke Asia dan sebaliknya, menjadikan Hong Kong banyak dikunjungi para pebisnis dan pelancong dari berbagai negara. Ini salah satu momen yang bagus juga dan harus dimaksimalkan,” kata Pitana.

Berdasar data Kemenpar, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada 2014 tercatat 9,4 juta atau lebih tinggi 8,5 persen dibandingkan tahun 2013. Sedangkan jumlah turis asal Hong Kong yang berkunjung ke Indonesia hingga September 2015 tercatat 65.799 orang atau meningkat 1,31 persen dari tahun sebelumnya, yang tercatat 64.945 orang.

Menpar Arief Yahya menyebut Hong Kong itu kota kecil dengan jumlah turis yang luar biasa besar. Dan mereka mengambil dari China Mainland yang makin tinggi daya belinya. 

"Mereka diuntungkan oleh jarak yang dekat dengan China Daratan," kata Arief Yahya yang sedang getol-getolnya menyerbu pasar Tiongkok itu. Seberapa strategis makna Hongkong buat Indonesia? Ikuti lanjutannya.(dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingat, Ramadan Bukan Pembenar bagi Ormas Gelar Sweeping


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler