jpnn.com, LAMPUNG SELATAN - Novalia Azkia Putri, bayi berusia satu bulan bersama ibunya Sunenti selamat dari terjangan tsunami Selat Sunda, setelah tertimbun reruntuhan rumahnya dan lumpur selama delapan jam di di Desa Waymuli Timur, Rajabasa, Lampung Selatan, Sabtu (22/12) lalu.
Lokasi tersebut memang termasuk yang paling parah terdampak tsunami.
BACA JUGA: Pembelaan TKN untuk Jokowi dari Tudingan Fahri soal Tsunami
Ayah sang bayi, Samali Khasan menceritakan, saat tsunami terjadi, istri dan kedua anaknya melarikan diri. Akibat ombak yang begitu besar, istri dan kedua anaknya terpental kembali ke dalam rumah.
Samali berhasil lolos dari terjangan tsunami. Rumahnya luluh lantak hingga menimpa istri dan kedua anaknya. Setelah air surut, Samali kaget melihat rumahnya hancur menimbun istri dan kedua anaknya.
BACA JUGA: Penilaian Kiai Maruf usai Kunjungi Pengungsi Korban Tsunami
Dia bersyukur ketika menemukan anak laki-lakinya. Samali lalu mencari istri dan putrinya sampai pagi. Sekitar pukul 06.00 WIB, suara lirih tangisan bayi terdengar dari balik reruntuhan rumah.
Samali kemudian minta pertolongan warga yang selamat untuk mengeluarkan istri dan anaknya dari reruntuhan. Warga butuh waktu satu jam untuk mengevakuasi ibu dan bayinya itu. "Alhamdulillah, selamat," kata Samali seperti dikutip dari RMOL Lampung.
BACA JUGA: Aku Teriak âTolongin aku Pa! Selamatin aku!
Sunenti mengatakan, dia hanya bisa berdoa dan selawat sambil memeluk bayinya selama delapan jam itu. "Saya sudah meminta pertolongan tapi mungkin tak terdengar keluar. Saya cuma bisa berdoa dan berselawat," ujarnya.
Jumani, ponakan korban, mengatakan, saat dievakuasi dari reruntuhan, Sunenti dan bayinya bermandikan lumpur.
Keduanya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bob Bazar di Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan. Mereka kini menginap sebuah gubuk milik warga. Sunenti rawat jalan. Dia masih kesulitan jalan. (hms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesan Gunung Krakatau, Waspadalah Pantai Barat Sumatera!
Redaktur & Reporter : Adek