jpnn.com, BATAM - Sebanyak delapan jenazah warga negara Indonesia (WNI) korban kapal tenggelam di perairan Johor Bahru, Malaysia tiba di tanah air melalui Kota Batam Kepulauan Riau, Selasa (4/1).
Musibah yang menimpa para pekerja migran Indonesia (PMI) yang diberangkatkan secara ilegal itu terjadi pada pertengahan Desember 2021.
BACA JUGA: Kapal Pengangkut WNI Karam di Malaysia, Jumlah Korban Tewas Bertambah
Jenazah WNI itu dijemput langsung oleh Satgas Misi Kemanusiaan Internasional menggunakan kapal milik Polri KP Laksamana 7021.
Satgas tersebut terdiri dari Divhubinter Polri, Bareskrim Polri, DVI Polri, Ditpolairud, Kemenlu, dan BP2MI.
BACA JUGA: Habib Bahar Ditahan Polda Jabar, Chandra Sentil Kasus Denny Siregar
"Misi utama adalah mengevakuasi atau repatriasi jenazah WNI yang menjadi korban kapal tenggelam," kata Kaops Misi Kadivhubinter Polri Irjen Johni Asadoma.
Dia menjelaskan ada 64 orang yang menjadi korban kapal yang membawa PMI secara ilegal ke Malaysia itu.
BACA JUGA: Habib Bahar Tersangka dan Ditahan, Ferdinand Sampaikan Kalimat Begini
Sebanyak 22 orang di antaranya dinyatakan meninggal, 13 orang selamat, dan lainnya masih belum ditemukan.
Irjen Johni mengatakan untuk 13 orang yang selamat hingga kini masih ditahan otoritas Malaysia.
Tentang WNI yang belum ditemukan, Irjen Johni menyebut belum mengetahui nasib mereka. Apakah hilang atau sudah tiba dengan selamat di tempat lain di Malaysia.
Keberangkatan Satgas Misi Kemanusiaan Internasional ke Malaysia tidak hanya menjemput jenazah, tetapi juga menginvestigasi kasus pengiriman PMI ilegal itu.
"Ada tim yang akan mewawancarai beberapa WNI yang masih hidup untuk melengkapi penyidikan kasus ini, sampai pada pengambilan nantinya," bebernya.
Jenderal bintang dua itu menegaskan kejahatan perdagangan manusia lintas negara selalu bekerja dengan jaringan, di negara asal dan tujuan.
BACA JUGA: Habib Bahar Tersangka dan Ditahan Polda Jabar, Ferdinand Bahas Profesionalisme Polri
Oleh karena itu, Satgas Misi Kemanusiaan Internasional akan bekerja sama dengan otoritas Malaysia.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhardt menyebutkan 8 jenazah WNI itu telah teridentifikasi.
"Meski demikian, kami bersama Tim DVI dari Mabes Polri memastikan kembali sebelum korban dibawa kembali ke Indonesia," kata Kombes Harry. (ant/fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam