BOGOR - Tidak mau kalah dengan para mahasiswa, kemarin puluhan massa Kesatuan Perjuangan Organisasi Pemuda (KPOP) Kota Bogor menggelar aksi unjuk rasa di Balaikota, menuntut pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM.
Kordinator aksi Didi Johan mengatakan, keputusan pemerintah menetapkan kenaikan harga BBM sebesar 10 persen dirasa semakin membebani masyarakat.
Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla dinilai tidak berpihak kepada rakyat. “Padahal energi seperti BBM merupakan kebutuhan dasar rakyat,” ujarnya.
Didi mengatakan, tak kurang dari 80 juta rakyat menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi mencari nafkah. Selain itu, nelayan juga memanfaatkan solar untuk aktivitasnya.
“Kebijakan ini hanya akan membuat rakyat semakin menderita dan jauh dari kata sejahtera,” tuturnya.
Karenanya, Didi menilai, Jokowi-JK hanya melanjutkan program-program liberalisasi dari rezim-rezim sebelumnya.
BACA JUGA: Kades Ini Punya Cara Sendiri Protes BBM Naik
“Pencabutan subsidi BBM yang rencananya akan dialihkan pada sektor pendidikan dan kesehatan hanya alibi saja,” kata dia.(ded/c)
BACA JUGA: Bantah Pupuk Bersubsidi Langka di Kalbar
BACA JUGA: Pencuri Gasak Tiga Motor Sekaligus
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terlibat Penggelapan Mobil, 3 Polisi Dibebastugaskan
Redaktur : Tim Redaksi