800 Ribu Bocah Somalia Sekarat

Sabtu, 23 Juli 2011 – 21:39 WIB
MOGADISHU - Mengentaskan Somalia dari wabah kelaparan tak semudah membalikkan telapak tanganPBB pun kesulitan mendistribusikan bantuan ke Bakool dan Shabelle, dua wilayah dengan dampak terparah

BACA JUGA: Korut-Korsel Bahas Nuklir di Bali

Apalagi, kemarin (22/7) Al Shabab menarik janjinya untuk memberikan akses distribusi bantuan kepada PBB.

"UNICEF akan terus mengupayakan yang terbaik demi anak-anak Somalia yang dilanda kelaparan," tegas Elhadj AS Sy, direktur regional UNICEF di Somalia
Sebagai pejabat UNICEF, dia tentu memprioritaskan keselamatan anak-anak

BACA JUGA: PM Cameron Dituding Langgar Etika

Di matanya, nyawa anak-anak yang lemah itu sama berharganya dengan nyawa orang-orang dewasa yang juga menderita.

Hingga kemarin, tercatat sekitar 800 ribu anak Somalia yang sekarat karena tak mendapatkan asupan makanan yang cukup
Jika tak segera diberi makanan dan pertolongan darurat, nyawa anak-anak itu tak akan tertolong

BACA JUGA: Kelaparan di Somalia Terburuk dalam 20 Tahun

Sejauh ini, wabah kelaparan sudah merenggut nyawa puluhan ribu warga di SomaliaSebagian besar di antaranya anak-anak.

"Setiap nyawa berhargaKita tak bisa membiarkan krisis ini merenggut lebih banyak nyawa," papar As SyDia juga mengatakan bahwa warga di kawasan selatan terpaksa mempertaruhkan nyawa mereka dengan menyeberang ke KenyaTepatnya, ke kamp pengungsian yang ada di sanaMeski harus menempuh risiko tinggi, tewas dalam perjalanan karena ulah militan yang berkuasa di daerah itu, mereka tetap berusaha.

Di tengah perjuangan PBB melalui UNICEF dan divisi yang lain untuk membebaskan warga Somalia dari kelaparan, militan Al Shabab justru bermain-mainBelum sampai 24 jam, kelompok yang berafiliasi dengan Al Qaeda itu menarik janjinya untuk memberikan akses kepada PBBSekitar satu bulan lalu, mereka berjanji menolong warga Somalia yang kelaparan dengan membiarkan PBB mengirimkan bantuan.

Namun, Kamis malam lalu (21/7) janji itu berubah"Larangan kami di wilayah selatan masih tetap berlaku," tegas Sheik Ali Mohamud Rage, jubir Al ShababKelompok tersebut juga menjilat ludah mereka sendiri dengan mengatakan bahwa pihaknya tidak akan pernah bernegosiasi damai dengan PBB atau pemerintahMereka juga menolak bekerja sama dengan yayasan yang melawan kelaparan di Somalia.

Sejauh ini, Al Shabab hanya mengizinkan UNICEF dan yayasan Save The Children yang mendistribusikan bantuan di kawasan selatan SomaliaAlasannya, dua organsiasi tersebut berorientasi kepada anak-anakSelain dua organisasi itu, Al Shabab tetap memberlakukan larangan melintasTermasuk, kepada WFP (World Food Program) milik PBB dan Mercy Corps.

Meski demikian, badan pangan dunia itu tetap akan mendistribusikan bantuanBukan ke dua wilayah dengan kondisi terparah yang berada di bawah kekuasaan militan, melainkan ke wilayah lainnyaKemarin mereka mendistribusikan bantuan pangan untuk 175 ribu orang di Gedo dan sekitar 40 ribu warga lainnya di AfgoyeRencananya, mereka juga mendistribusikan bantuan lewat udara di ibu kota.

Jubir WFP Emilia Casella yakin, upayanya akan membuahkan hasilDia juga tak peduli ancaman Al Shabab"Al Shabab bukan organisasi monolitikMereka punya otoritas di masing-masing wilayahTak ada salahnya berusaha," tandasnyaSementara itu, dalam keterangannya kemarin, Rage menyebut deklarasi PBB soal wabah kelaparan Somalia Kamis lalu (21/7) sebagai propagandaDia yakin, ada motif politik di balik deklarasi tersebut(AP/AFP/hep/c6/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PM Mesir Lantik Kabinet Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler