jpnn.com - BANTUL - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusulkan 844 formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau PPPK 2023 kepada pemerintah pusat.
Sekretaris Badan Kepegawaian, Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bantul Triyanto memerinci 844 formasi itu terdiri dari tenaga pendidik sejumlah 466, tenaga kesehatan 279, dan tenaga teknis 99.
BACA JUGA: Tawaran Menarik dari Ambo Sakka kepada ASN PPPK, Ayo Semangat!
"Untuk tahun ini kami mengajukan sebanyak 844 formasi," kata di Bantul, Jumat (14/7).
Menurutnya, pengajuan formasi PPPK itu untuk memenuhi kebutuhan pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul.
BACA JUGA: Langsung Angkat 87% Honorer Teknis jadi PPPK, Cueki Saja Passing Grade
Meski demikian, dari usulan tersebut, belu diketahui kapan akan direalisasikan oleh pemerintah pusat.
"Kalau untuk kekurangan pegawai, kami kekurangan cukup banyak di formasi guru dan tenaga teknis di semua OPD (organisasi perangkat daerah)," katanya.
BACA JUGA: Revisi UU ASN Molor, Wacana PPPK Part Time jadi Awet, Jutaan Honorer Deg-degan
Dia mengatakan pemerintah tahun ini hanya akan merekrut PPPK, belum ada lagi kebijakan untuk perekrutan pegawai negeri sipil (PNS).
Oleh karena itu, lanjut dia, yang diusulkan ke pemerintah pusat adalah untuk kebutuhan PPPK.
"Kami mengajukan formasi tahun ini, dan kebijakan pusat hanya merekrut PPPK. Belum ada formasi PNS," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, meski kekurangan ASN cukup banyak, pihaknya memastikan kondisi tersebut tidak mengganggu pelayanan publik maupun penyelenggaraan pemerintahan di OPD.
Namun demikian, pihaknya berharap formasi penerimaan ASN di tahun-tahun mendatang lebih besar, sehingga dapat memenuhi kekurangan di lingkungan Pemkab Bantul.
Berdasarkan data BKPSDM Bantul, Triyanto menyebut total kebutuhan ASN di lingkungan Pemkab Bantul mencapai 11.719 orang.
Perinciannya tenaga guru 5.003, tenaga kesehatan 1.953 dan tenaga teknis 4.843.
Namun, dari keseluruhan kebutuhan tersebut, telah terisi sebanyak 6.833. Oleh karena itu, kekurangan kebutuhan ASN saat ini mencapai 4.885. Perinciannya guru 1.319, tenaga kesehatan 651, dan tenaga teknis 1.915. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi