jpnn.com, JAKARTA - Komisioner KPU Viryan membenarkan masih ada sekitar 844 ribu pemilih belum bisa dimasukkan ke dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada 2018 yang digelar serentak di 171 daerah.
Viryan beralasan para pemilih itu belum mengantongi e-KTP atau surat keterangan dari pemerintah yang menyatakan telah melakukan perekaman data kependudukan.
BACA JUGA: Pilkada Serentak 2018: Golput Diprediksi 25 Persen
"Mereka belum memiliki e-KTP dan surat keterangan dari pemerintah. Jumlahnya ada sekitar 844 ribu dari sebelumnya yang mencapai 6,7 juta pemilih," ujar Viryan di Jakarta, Rabu (2/5).
Menurut Viryan, pihaknya masih terus memproses dan berkoordinasi dengan dinas-dinas administrasi kependudukan di masing-masing daerah.
BACA JUGA: Problem E-KTP, NTT Tunda Penetapan
Selain itu, penyelenggara pemilu di masing-masing daerah yang menggelar pilkada juga diminta melakukan pengecekan ulang terhadap data pemilih tersebut.
Viryan berharap lewat langkah ini nantinya tak ada masyarakat yang kehilangan hak pilih.
BACA JUGA: Perguruan Tinggi Bukan Pencetak Hoaks
"Nanti kalau datanya lengkap (ada e-KTP atau suket) pemilih yang 844 ribu itu akan dimasukkan pada DPT tambahan. Mereka bisa menggunakan hak pilihnya di satu jam terakhir pencoblosan," ucapnya.
Untuk diketahui, jumlah DPT Pilkada serentak 2018 yang tercatat di laman resmi KPU hingga Rabu (2/5) mencapai 151.460.435 pemilih.
Menurut Viryan, jumlah itu kemungkinan masih akan bertambah. Karena masih ada daerah yang belum menginput data. Misalnya beberapa daerah di Papua.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemilih Dicoret di Jatim Capai 818 Ribu Orang
Redaktur & Reporter : Ken Girsang