jpnn.com - SEMARANG – Kawasan wisata Candi Borobudur di Kabupaten Magelang kemarin (2/10) terbakar hebat. Sekitar 850 kios suvenir dan makanan di kompleks wisata internasional tersebut ludes terbakar. Dampaknya, wisatawan yang kemarin mengunjungi candi termasyhur itu terganggu. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Berdasar informasi yang dihimpun Radar Semarang (JPNN Group), kebakaran terjadi sekitar pukul 12.30 kemarin (2/10). Saat itu listrik sedang padam. Salah seorang pedagang makanan lalu menyalakan genset untuk penerangan.
BACA JUGA: 290 Pelamar CPNS Gagal Sebelum Ikut Tes
Namun, tiba-tiba muncul percikan api yang kemudian membakar barang-barang di sekitar. ’’Awalnya dari tengah sana, kios makanan. Informasinya, katanya gara-gara genset,’’ kata Mujiyanto, seorang saksi.
Api membesar dengan cepat dan melalap kios-kios yang terbuat dari kayu itu. ’’Kebetulan angin pas kencang sekali sehingga mempercepat kebakaran,’’ ungkapnya.
BACA JUGA: Polisi Gadungan Ditangkap di Papua
Namun, beberapa pedagang yang lain mengungkapkan, api diperkirakan tidak bersumber dari genset, tapi korsleting listrik. ’’Kejadiannya cepat sekali. Arahnya dari kios sebelah barat. Kami belum tahu penyebabnya. Ada yang bilang dari genset, ada juga yang bilang karena korsleting listrik. Namun, sebelum kebakaran, listrik memang mati,’’ ujar Kelik, salah seorang pedagang.
Di sentra kerajinan dan makanan tersebut sedikitnya ada 956 kios. Dalam waktu kurang dari sejam, 90 persen kios sudah ludes dilalap si jago merah.
BACA JUGA: Kejaksaan Tegaskan Penyidikan Korupsi Mantan Bupati Bantul Jalan Terus
Beberapa pedagang masih bisa menyelamatkan barang dagangannya. Yang lain harus merelakan kios dan seluruh isinya rata dengan tanah. Tujuh mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kota dan Kabupaten Magelang dikerahkan. Namun, banyaknya warga yang menonton kebakaran malah mempersulit pemadaman.
Api tidak mudah dijinakkan. Petugas membutuhkan waktu lama untuk mematikan api yang terus membesar itu. Api baru bisa dijinakkan pukul 15.00. ’’Hanya (kios) yang di bagian pinggir yang bisa diselamatkan,’’ kata Yahya, 36, salah seorang pedagang.
Direktur Operasional PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Retno Hardiasiwi mengaku prihatin atas kejadian itu. Dia berharap kepolisian segera mengusut kasus kebakaran tersebut.
’’Kejadian ini membuat kami sedih. Para pedagang adalah mitra kami. Tadi kami menggelar rapat terbatas dan segera mengambil langkah,’’ jelasnya.
Sejauh ini pihaknya belum bisa memperkirakan jumlah kerugian karena kebakaran itu. ’’Yang terpenting tidak ada korban jiwa,’’ ujarnya.
Menurut Retno, pihaknya telah merencanakan relokasi pedagang. ’’Kami relokasi dulu. Kasihan mereka kalau tidak berdagang,’’ katanya.
Dia mengungkapkan, kebakaran tersebut tidak begitu mengganggu aktivitas wisatawan. ’’Borobudur tetap kami buka seperti biasa untuk wisatawan. Hanya, pintu keluarnya dialihkan,’’ jelasnya.
Kapolres Magelang AKBP Murbani Budi Pitono menyatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki secara intensif. ’’Kami sudah memeriksa saksi-saksi dan mengecek kondisi TKP. Nanti ada tim dari labfor,’’ katanya. (vie/JPNN/c5/end)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 13 Kepala Daerah Raih Millenium Development Goals Award
Redaktur : Tim Redaksi