Sembilan orang India ditahan pihak berwajib Australian Border Force (ABF) setelah mereka mendarat di Bandara Brisbane. Mereka digambarkan sebagai para penipu yang ingin masuk ke Australia dengan memanfaatkan event Commonwealth Games.

Dalam pernyataannya, ABF menjelaskan bahwa seorang petugas penghubung (ALO) maskapai penerbangan terkait di Bangkok, menyampaikan informasi mengenai kelompok orang India ini saat mereka transit di Thailand. Petugas tersebut curiga ke-9 orang ini bukan pengujung yang sah.

BACA JUGA: Kecurangan Australia yang Menggemparkan Dunia Kriket

Mereka pun langsung diperiksa begitu tiba di Bandara Brisbane kemarin. Delapan orang diduga memiliki kartu tanda pengenal media asing yang abal-abal untuk meliput Gold Coast Commonwealth Games.

Kepolisian Federal Australia (AFP) menyelidiki dugaan penyelundupan manusia dalam kasus ini.

BACA JUGA: Ganggu Sidang DPR, 7 Warga Australia Tak Bersalah

Delapan orang dari kelompok tersebut telah dipindahkan ke tahanan imigrasi dan diperkirakan segera dideportasi kembali ke India.

Orang kesembilan, Rakesh Kumar Sharma (46), telah dihadapkan ke Pengadilan Magistrat Brisbane pada Kamis (29/3/2018) sore dengan tuduhan pelanggaran berat penyelundupan manusia dan pelanggaran berat pemalsuan dokumen.

BACA JUGA: Victoria Selangkah Lagi Miliki Perjanjian Resmi Dengan Warga Aborijin

Ketika ditanya apakah dia bisa berbicara bahasa Inggris, Sharma tidak menjawab.

Dia dijebloskan ke tahanan sambil menunggu penerjemah bahasa Hindi dan akan diajukan lagi ke pengadilan pada 6 April.

AFP akan mendakwa Sharma memfasilitasi perjalanan kelompok tersebut.

Dalam pernyataannya Komandan ABF di Queensland Terry Price menegaskan upaya mengeksploitasi program visa Australia tidak akan pernah ditolerir.

"Siapa pun yang ingin masuk Australia, termasuk atlet, petugas tim, penonton dan media, harus memegang visa dan akreditasi sah dan harus dianggap sebagai pengunjung yang sah," katanya.

"Sama halnya dengan pengunjung lainnya, ABF akan memproses pengunjung Commonwealth Games pada saat kedatangan. Siapa pun yang ditemukan berada di sini tanpa tujuan yang sah, visanya dapat dibatalkan dan dipulangkan," jelas Price.

"Ini mungkin terjadi pada saat kedatangan di Australia, atau sebelum menaiki pesawat ke Australia," katanya.

"Kami punya jaringan ALO yang terampil di bandara internasional utama di luar negeri yang dapat mengidentifikasi pengunjung yang mencurigakan dan menghentikan mereka atau, dalam kasus ini, memberikan informasi langsung kepada rekan-rekannya di darat," papar Price.

Bob Gee dari Kepolisian Queensland mengatakan pihaknya mengetahui adanya penyelidikan tersebut.

"Saya bisa mengkonfirmasi ada insiden pagi ini di bandara - yang memimpin adalah Kepolisian Federal Australia, dibantu ABF dan kami," katanya.

"Saya telah menghubungi pimpinan Commonwealth Games dan tidak ada ancaman terhadap kegiatan ini. Malah, apa yang kita saksikan ini menunjukkan bahwa sistem (keamanannya) berfungsi," katanya.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menang Lotere, Remaja ini Dapatkan 10 juta Setiap Pekan Seumur Hidup

Berita Terkait