Tujuh pengunjuk rasa yang mengelem diri mereka ke balkon umum di ruang sidang Dewan Perwakilan Rakyat Australia dinyatakan tidak bersalah dalam dakwaan merusak properti milik pemerintah.
Kelompok demonstran ini diadili di Mahkamah Agung negara bagian khusus ibukota Canberra (ACT) setelah melakukan aks mereka pada November 2016 lalu.
BACA JUGA: Victoria Selangkah Lagi Miliki Perjanjian Resmi Dengan Warga Aborijin
Ketujuh terdakwa merupakan bagian dari kelompok demonstran yang lebih besar yang mengganggu jalan sesi Tanya-Jawab antara pemerintah dan oposisi. Mereka memprotes perlakuan Pemerintah Australia terhadap para pengungsi.
Empat wanita dan tiga pria didakwa secara sengaja merusak properti milik pemerintah setelah mengelem tangan mereka ke pegangan besi pembatas balkon di ruang parlemen.
BACA JUGA: Menang Lotere, Remaja ini Dapatkan 10 juta Setiap Pekan Seumur Hidup
Selama persidangan dua hari, pengadilan memutar cuplikan rekaman kejadian. Salah tangan pengunjuk rasa tampak direnggutkan oleh petugas, sementara yang tangan pengunjuk rasa lainnya dilepas satu per satu.
Para petugas keamanan menggunakan sanitiser tangan untuk melepaskan tangan mereka yang dilem.
BACA JUGA: Baca Dulu Ini Sebelum Nikmati Cokelat Paskah
Pengacara para terdakwa berpendapat bahwa dalam merencanakan aksinya, ketujuh terdakwa telah meminta nasihat, apakah penghapus cat kuku dapat digunakan untuk menghapus lem tanpa menyebabkan kerusakan.
Setelah mempertimbangkannya selama satu jam, juri di persidangan itu memutuskan bahwa perbuatan para terdakwa bukanlah perbuatan sengaja merusak properti milik pemerintah. Photo: PM Malcolm Turnbull menyaksikan aksi warga yang mengganggu jalannya sidang DPR pada 30 November 2016. (ABC News: Nick Haggarty)
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usia Sekolah di Perancis Diturunkan Dari Enam Menjadi Tiga Tahun