BACA JUGA: Kaka Ogah Susul Leonardo
Apakah memang bakal bisa memenuhi harapan besar semua orang untuk meraih prestasi juara, ataukah (kembali) hanya bisa menyaksikan trofi juara itu ada di pangkuan lawan (di hadapan pendukung sendiri pula)?Pertandingan malam inilah yang akan menentukan jawabannya
BACA JUGA: Ancelotti Buka Opsi Beli Pemain
Pasalnya pula, sempat digadang-gadang sebagai favorit juara, dengan hasil sempurna (kemenangan) sejak babak penyisihan hingga semifinal, nyatanya tim Merah Putih harus takluk kepada Malaysia dalam laga pertama final, di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Minggu (26/12) laluBACA JUGA: Alonso Tak Gentar dengan Vettel
Gawang Markus Haris Maulana harus kebobolan tiga gol tanpa balas.Berat, itu pastiSebagaimana juga sudah langsung diakui dan disebut oleh pelatih Indonesia, Alfred Rield, seusai pertandingan Minggu lalu"Selamat kepada MalaysiaSekarang mereka (adalah) tim favorit juara," katanya dalam konferensi pers pasca pertandingan, sembari menyebut bahwa peluang Indonesia sendiri (untuk juara) kini mungkin tinggal 10 persen saja.
Tapi, di mata pendukung tim Merah Putih yang jumlahnya barangkali sudah bisa disebut hampir sebanyak penduduk negeri ini, meski cukup banyak yang sedih, kecewa dan patah arang, optimisme masih terus terjagaBanyak juga yang masih meyakini, Garuda bakal dapat membalas kekalahan dari Harimau Malaya - julukan timnas Malaysia - tersebut di GBK malam ini.
Bahkan, karena syaratnya (untuk juara) memang adalah empat gol tanpa balas, banyak pula yang tak ragu meyakini timnas akan mampu menumbangkan Malaysia 4-0Salah satunya adalah Menko Perekonomian Hatta Rajasa, yang mengaku masih memegang optimisme itu"Insyaallah, bisa 4-0 untuk (kemenangan) timnas," katanya, Senin (27/12)"Kita beri dukungan terus untuk timnasMasih ada satu kesempatan lagiSaya yakin timnas bisa memenangkan pertandingan ini," lanjutnya.
Sementara di sisi lain, kubu Malaysia yang jelas-jelas berada di atas angin saat ini, juga menunjukkan optimisme mereka untuk merengkuh gelar juaraPelatih Kelantan, B Sathianathan misalnya, dengan performa Malaysia di leg pertama, meyakini kalau anak asuhan Krishnasamy Rajagopal itu akan mampu mengalahkan Indonesia, meski harus bermain di Jakarta pada leg kedua"Saya pikir Indonesia adalah tim yang kuatTapi, kini tidak lagi," ungkapnya kepada Bernama.
Demikian juga dengan ungkapan optimis dari pelatih Negeri Sembilan, Wan Jamak Wan Hassan, yang memandang bahwa kekuatan Malaysia lebih berdasar pada rapinya pertahanan dan team work yang bagusSementara sebaliknya, tim Indonesia menurutnya, lebih berdasar pada kelebihan individual pemain semata.
Walau begitu, pelatih Malaysia sendiri, Rajagopal, tampak tak ingin terlalu yakin dulu"Saya bangga dengan aksi pemain, terutama pemain muda yang mampu mengikuti arahan yang diberikanTapi, saya tegaskan kepada mereka, bahwa perjuangan (masih) menyisakan 90 menit lagi di Jakarta," tuturnya, seperti dikutip Utusan Malaysia.
Sementara, soal apakah Malaysia akan menerapkan pola permainan negatif atau cenderung bertahan di laga final kedua ini, lantaran sudah punya modal kememangan besar atas Indonesia, personil timnas Negeri Jiran itu membantahnyaSetidaknya, ini seperti sempat diungkap sendiri oleh striker Mohd Safee Mohd Sali (pencetak dua gol ke gawang Indonesia di Bukit Jalil, Red), saat baru saja sampai di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (27/12) lalu.
"TidakKita tidak ingin hanya (main) bertahanKita juga akan terus menyerang, dan mencetak golDan saya yakin, kami bisa menangSaya rasa, 1-0 saja cukup untuk kemenangan Malaysia," ucapnya siang itu, dalam salah sebuah wawancara televisi.
Bagaimana timnas Garuda? Dalam perkembangan terakhir, pada latihan di Lapangan C, Senayan, Senin (27/12) sore lalu misalnya, para punggawa timnas tampak sudah penuh semangat kembali, alias tak menampakkan kondisi mental yang terpukul maupun kecewa berlebihanHal ini jelas menggembirakan, terutama bagi pelatih Alfred Riedl.
"Saya sangat senang pemain langsung bisa mengembalikan mood-nyaMeskipun telah mengalami kekalahan di partai yang cukup penting, mereka tidak terlalu terpengaruh dan terlihat tetap semangat," ujar Riedl seusai latihan.
Meski demikian, Riedl tak mengungkapkan secara khusus, rencana strateginya demi perjuangan membalikkan keadaan menghadapi Malaysia di laga penentuan iniSatu yang pasti, akan ada perubahan komposisi pemain, terutama karena Oktovianus Maniani yang tak akan bisa bermain lantaran sanksi akumulasi kartu kuningnyaDi posisinya tampaknya, kali ini akan ada Arif Suyono yang bermain sedari awal.
Sedangkan untuk lini terdepan, serta di belakang - termasuk di bawah mistar gawang - yang menentukan, belum ada kepastianCederanya Yongki Aribowo, membuat kemungkinan Christian Gonzalez diduetkan kembali dengan Irfan Bachdim sejak awal, menjadi salah satu opsiDi belakang, khususnya di posisi penjaga gawang, kondisi Markus sempat mengkhawatirkan dengan cederanya, namun belakangan (kemarin sore, Red) dilaporkan sudah kembali pulih.
Bagaimanapun itu, soal formasi dan strategi, Riedl dan tim pelatihnya-lah yang paling tahuItu tugas mereka, menjelang dan sepanjang laga malam ini"Yang jelas, kami tidak ingin berpikir berapa jumlah golYang penting, cetak satu gol dulu di awal-awalSetelah itu, kita lihat apa yang akan terjadiDukungan suporter bisa memberikan motivasi dan merubah keadaanSemuanya masih mungkin," tutur Riedl pula.
Sedangkan di lapangan nanti, adalah tugas para punggawa timnas Garuda untuk berjuang habis-habisan, sejak peluit kickoff dibunyikan hingga detik terakhir lagaSerang semenjak awal, adalah opsi paling pastiSelanjutnya, berupaya terus mencari dan menambah kemenangan di setiap menitnya, dengan menguasai hamparan lapangan inci demi incinya, sambil terus menjaga semangat membara, juga konsentrasi dan disiplin tinggi, musti dicamkan oleh setiap personil skuad GarudaJika itu bisa dilakukan, yakinlah, Merah Putih akan berkibar(ito/jpnn)
Kondisi Kedua Finalis
Indonesia:
1Kalah 0-3 di leg pertama membuat mental pemain Indonesia terbebaniMereka dituntut menang minimal 4-0.
2Diprediksi, 95 persen Stadion Utama Senayan akan dikuasai suporter IndonesiaDukungan berlebihan dikhawatirkan menjadi bumerang buat pemain.
3Oktovianus Maniani absen karena akumulasi kartu kuning.
4Dijanjikan bonus juara Rp 5,5 miliarSetiap pemain bisa meraup lebih dari Rp 100 juta.
Malaysia:
1Motivasi pemain Malaysia berlipat setelah menang telak di Bukit Jalil.
2Takut suporter Indonesia akan membalas aksi teror sinar laser seperti yang dilakukan suporter Malaysia.
3Kehilangan Amirulhadi Zainal dan Mahalli Jasuli karena akumulasi kartu kuning.
4Bonus juara RM 9 ribu (sekitar Rp 26,5 juta) untuk setiap pemain.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mourinho Ragu Bisa Latih Timnas
Redaktur : Tim Redaksi