jpnn.com - JAKARTA - Bank Mandiri melihat potensi pasar uang elektronik berbasis cip dengan brand e-money cukup tepat jika dipasarkan dengan bantuan bank pembangunan daerah (BPD).
Terutama di BPD yang dikelilingi infrastruktur transportasi yang memadai.
BACA JUGA: Gandeng Pakuwon Group, BCA Perbesar Porsi Kredit Apartemen
Karena itu, Mandiri menggandeng PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk (BJB) untuk memperluas produk uang elektronik.
Senior Vice President Electronic Banking Bank Mandiri Rahmat Broto Triaji menjelaskan, sebagian besar transaksi e-money digunakan untuk transportasi, terutama jalan tol.
BACA JUGA: Pertamina Jamin Pasokan Energi di Tulang Bawang dan Mesuji
’’Kalau BJB kan di wilayah sampai Banten dan Bandung ada (jalan tolnya, Red), jadi use case-nya cocok,’’ katanya saat peresmian kerja sama dengan BJB di Jakarta, Jumat (9/12).
Sebanyak 90 persen penggunaan e-money Bank Mandiri dilakukan di transportasi, yakni di jalan tol, bus Transjakarta, dan commuter line Jakarta.
BACA JUGA: Strategi Mandiri Tunas Finance Capai Pembiayaan Baru Rp 18 Triliun
Sisanya dipakai di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), ritel, dan merchant restoran maupun kafe.
Menurut Rahmat, kota-kota lain yang bakal dibidik untuk pemasaran e-money, antara lain, Semarang, DI Jogjakarta, dan Surabaya.
Dia menilai, infrastruktur transportasi di kota-kota itu sudah cukup baik sehingga cocok untuk menjadi target market e-money.
’’Kalau transportasi, di mana ia berkembang, kami ingin support dengan e-money,’’ ungkapnya.
Pada tahap awal, diharapkan kartu e-money BJB terjual 80.000 kartu dalam lima tahun pertama.
Selanjutnya, kartu e-money BJB akan dijual melalui kantor-kantor cabang BJB yang tersebar di Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, maupun di luar wilayah tersebut.
Di tahap awal, pendistribusian kartu bakal difokuskan pada 33 kantor layanan BJB.
Co-branding Bank Mandiri dengan BJB kali ini hanya sebatas pemanfaatan infrastruktur dan merchant e-money milik Bank Mandiri.
Bank Mandiri tidak mendapatkan fee based income dalam co-branding tersebut.
’’Selain mendukung program Gerakan Nasional Nontunai (GNNT), kami berharap, dengan adanya launching kartu e-money BJB, kinerja bisnis BJB di perbankan nasional bisa meningkat. Secara jangka panjang, bank ini akan makin tumbuh dan berkembang,’’ tutur Direktur Konsumer BJB Fermiyanti.
Co-branding dengan Bank Mandiri itu cukup menguntungkan bagi BJB.
Sebab, BJB dapat melakukan ekspansi bisnis ke pasar uang elektronik tanpa perlu mengeluarkan investasi yang besar. (rin/c14/sof/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusaha Indonesia dan Alumni ITB Diajak Bangun Ekonomi Bangsa
Redaktur : Tim Redaksi