90 Persen e-Money Mandiri untuk Transportasi

Minggu, 11 Desember 2016 – 12:42 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Bank Mandiri melihat potensi pasar uang elektronik berbasis cip dengan brand e-money cukup tepat jika dipasarkan dengan bantuan bank pembangunan daerah (BPD).

Terutama di BPD yang dikelilingi infrastruktur transportasi yang memadai.

BACA JUGA: Gandeng Pakuwon Group, BCA Perbesar Porsi Kredit Apartemen

Karena itu, Mandiri menggandeng PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk (BJB) untuk memperluas produk uang elektronik.

Senior Vice President Electronic Banking Bank Mandiri Rahmat Broto Triaji menjelaskan, sebagian besar transaksi e-money digunakan untuk transportasi, terutama jalan tol.

BACA JUGA: Pertamina Jamin Pasokan Energi di Tulang Bawang dan Mesuji

’’Kalau BJB kan di wilayah sampai Banten dan Bandung ada (jalan tolnya, Red), jadi use case-nya cocok,’’ katanya saat peresmian kerja sama dengan BJB di Jakarta, Jumat (9/12).

Sebanyak 90 persen penggunaan e-money Bank Mandiri dilakukan di transportasi, yakni di jalan tol, bus Transjakarta, dan commuter line Jakarta.

BACA JUGA: Strategi Mandiri Tunas Finance Capai Pembiayaan Baru Rp 18 Triliun

Sisanya dipakai di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), ritel, dan merchant restoran maupun kafe.

Menurut Rahmat, kota-kota lain yang bakal dibidik untuk pemasaran e-money, antara lain, Semarang, DI Jogjakarta, dan Surabaya.

Dia menilai, infrastruktur transportasi di kota-kota itu sudah cukup baik sehingga cocok untuk menjadi target market e-money.

’’Kalau transportasi, di mana ia berkembang, kami ingin support dengan e-money,’’ ungkapnya.

Pada tahap awal, diharapkan kartu e-money BJB terjual 80.000 kartu dalam lima tahun pertama.

Selanjutnya, kartu e-money BJB akan dijual melalui kantor-kantor cabang BJB yang tersebar di Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, maupun di luar wilayah tersebut.

Di tahap awal, pendistribusian kartu bakal difokuskan pada 33 kantor layanan BJB.

Co-branding Bank Mandiri dengan BJB kali ini hanya sebatas pemanfaatan infrastruktur dan merchant e-money milik Bank Mandiri.

Bank Mandiri tidak mendapatkan fee based income dalam co-branding tersebut.

’’Selain mendukung program Gerakan Nasional Nontunai (GNNT), kami berharap, dengan adanya launching kartu e-money BJB, kinerja bisnis BJB di perbankan nasional bisa meningkat. Secara jangka panjang, bank ini akan makin tumbuh dan berkembang,’’ tutur Direktur Konsumer BJB Fermiyanti.

Co-branding dengan Bank Mandiri itu cukup menguntungkan bagi BJB.

Sebab, BJB dapat melakukan ekspansi bisnis ke pasar uang elektronik tanpa perlu mengeluarkan investasi yang besar. (rin/c14/sof/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusaha Indonesia dan Alumni ITB Diajak Bangun Ekonomi Bangsa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler