97 Pasar di DKI Rawan Kebakaran

Sabtu, 03 April 2010 – 14:45 WIB
JAKARTA - Terbakarnya Ramayana Department Store Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, kemarin (2/4) sekitar pukul 06.30 WIB, mengagetkan banyak pihakTidak hanya para pedagang, tapi juga PD Pasar Jaya selaku pengelola pasar

BACA JUGA: Rugi Rp 700 Juta Per Hari

Mengingat pasar tersebut usai direnovasi dua bulan lalu
Besarnya kobaran si jago merah  membuat tiga lantai ludes terbakar seluruhnya

BACA JUGA: Sebanyak Lima Ratus Kios Ludes

Sebanyak 48 mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan ke lokasi tidak cukup mampu memadamkan api dalam waktu  cepat
Tidak ada korban jiwa namun kerugian ditengarai mencapai miliaran rupiah

BACA JUGA: Mengapa Pasar Tradisional Mudah Terbakar ?

Dugaan sementara, api berasal dari arus pendek listrik di lantai 3.

Dirut PD Pasar Jaya Djangga Lubis mengaku syok dengan kebakaran di Pasar Kebayoran Lama tersebut’’Saya juga kagetPasar Kebayoran Lama itu baru selesai
direnovasi 2009Itu pasar andalan kamiBukan termasuk pasar yang rawan kebakaran,’’ ujar Djangga, kemarin.Dari tiga lantai yang terbakar, seluruhnya  ditempati Ramayana Department StoreDiduga, api berasal dari lantai tiga dan merembet ke lantai dua hingga ke lantai satuBeruntung, para pedagang  tradisional yang berada di lantai dasar dan sebelah timur tidak sampai tersentuh kobaran si jago merah’’Ada 1.108 kios pedagang tradisonal selain Ramayana.  Justru mereka yang selamat,’’ terang Djangga

Hingga saat ini, belum diketahui berapa kerugian yang dideritaBaik kerugian dari Ramayana Department Store maupun dari PD Pasar Jaya.Mengingat  barang-barang yang ada di Ramayana cukup banyakSementara PD Pasar Jaya juga mengaku rugi besar lantaran pasar baru selesai direnovasiKebetulan, masa  tanggungjawab perawatan oleh developer setelah selesai direnovasi telah habisPasar telah diserahterimakan ke PD Pasar Jaya

Djangga menyatakan, untuk mengusut penyebab terbakarnya Pasar Kebayoran Lama diserahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisianPihaknya hanya mengimbau kepada  seluruh pedagang tradisional agar berhati-hati dan waspadaMengingat dalam catatan PD Pasar Jaya, ada 97 pasar tradisional yang rawan kebakaranUmur pasar  rata-rata di atas 20 tahunPeremajaan 97 pasar sudah diagendakan

Bagi yang belum mendapat jatah peremajaan, akan dilakukan penelitianApakah bisa fasilitas infrastruktur bisa diperbaiki atau tidakHal itu untuk menjaga
agar tidak terjadi kebakaran’’Musibah bisa terjadi di mana sajaPasar Kebayoran Lama bukan termasuk pasar rawanTapi terbakar jugaMakanya kami imbau
pasar yang rawan hati-hati,’’katanya

Pada bagian lain, Sekjen Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Ngadiran mengatakan, pada 2009 lalu, Pasar Kebayoran Lama susah melalui tahapan  renovasi selama hampir 6 bulanMenurut Ngadiran renovasi dilakukan karena masa pakai gedung tersebut selama 20 taun sudah berakhirMelihat kondisi tersebut  pihak pengelola akhirnya memutuskan merenovasi pasar yang didalamnya terdapat Ramayana tersebut.

’’Harusnya setelah 20 tahun, kios dipasar itu menjadi milik pedagang karena mereka sudah membayar kreditTapi usai renovasi, pedagang kembali diminta
membayar uang muka pemilikan kios sebesar 20 persen dari nilai tebus rata-rata sebesar Rp 8,5 juta per meter selama 15 tahun,’’ kata Ngadiran.
Lebih lanjut dia meminta agar pihak pengelola pasar mengubah bentuk gedung yang sebagian besar ditutupi alumunium tersebutHal itu diperlukan agar pemadam kebakaran tidak lagi mengalami kesulitan jika kebakaran terjadi.

Pengubahan bentuk gedung tersebut dilakukan setelah adanya hasil penilaian dari tim independen yang melakukan test loading terhadap kondisi pasar.
Sebelumnya, petugas pemadam kebakaran mengakui kesulitan memadamkan api dalam kebakaran yang berlangsung selama 9 jam tersebutSelain kesulitan air, aparat  juga tidak mau masuk ke dalam gedung karena tidak mengetahui kondisi kebakaran yang terjadi akibat terhalang dinding berlapis alumunium(aak/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akankah Brigjen Edmon Dipenjara?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler