jpnn.com, SIDOARJO - Upaya penanggulangan penyakit demam berdarah tidak hanya melalui fogging, tetapi juga pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan gerakan satu rumah satu jumantik. Itu pun butuh disempurnakan lagi dengan kegiatan lain. Yakni, abatisasi.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo telah membagikan bubuk abate kepada masyarakat untuk mematikan jentik nyamuk.
BACA JUGA: Sudah 55 Orang Meninggal karena Demam Berdarah
''Abate diberikan lewat puskesmas,'' kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Sidoarjo dr M. Atho'illah. Hingga kemarin (6/2), pemberian abate masih berjalan.
''Seluruh kecamatan mendapat jatah bubuk abate,'' ujarnya.
BACA JUGA: RS dan Puskesmas Tak Boleh Tolak Pasien DBD
Total, ada 26 puskesmas yang memperoleh jatah abate. Mayoritas bubuk diberikan pada wilayah endemis DBD. ''Di tiap kecamatan, ada wilayah endemisnya,'' tuturnya.
Karena itulah, dinkes memberikan bubuk abate ke puskesmas yang mengetahui dengan pasti wilayah endemis tersebut. Puskesmas bekerja sama dengan Kades kesehatan untuk menyebarkannya.
BACA JUGA: Jumlah Penderita DBD Meningkat 53 Persen, Warga Diminta Waspada
''Agar sasarannya tepat,'' jelasnya.
Menurut Atho'illah, abate ditabur di tempat penampungan air. Selama diberi abate, air tetap dapat dimanfaatkan untuk mandi dan sebagainya. ''Ditaruh di kolam ikan juga bisa,'' ungkapnya.
Sampai saat ini, warga waspada terhadap DBD. Dinkes belum menerima data tambahan warga terkena DBD. Sementara ini yang sudah terkonfirmasi baru 35 orang. (may/c14/ai/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah 129 Orang Dirawat di RS karena Demam Berdarah
Redaktur & Reporter : Natalia