Menyusul kegagalan pembicaraan damai dengan Israel, Abbas dan pemerintahanya yang didukung Barat kini mengarahkan perhatian pada rekonsiliasi dengan Hamas
BACA JUGA: Evakuasi Korban Gempa Myanmar Terkendala
Gerakan yang didukung Iran tersebut mengusir tentara Palestina yang pro-Abbas dari Jalur Gaza pada 2007BACA JUGA: Demonstran Bakar Gedung Pemerintah
Karena itulah, Abbas berupaya menyatukan wilayah Palestina.Hamas dan militan lain di Jalur Gaza menentang perdamaian dengan Israel
BACA JUGA: Ubah Waktu, Moskow Lebih Cepat dari GMT
Meski tidak ada korban jiwa, Israel bereaksi kerasUntuk pertama kalinya, Israel membangun pelindung antiroket yang dinamai Iron Dome (Kubah Besi).Selama ini pembicaraan damai antara Hamas dan gerakan Fatah pimpinan Abbas dimediatori MesirTetapi, pembicaraan gagal menghasilkan terobosanApalagi, Presiden Mesir Hosni Mubarak akhirnya mundur dalam revolusi pada Februari lalu.
Pertemuan Abbas dan Hamas itu merupakan yang pertama dalam setahun terakhirSaat itu dibahas pula rencana kunjungan Abbas ke GazaSejak wilayah itu dikuasai Hamas, Abbas belum pernah ke sana.
Menurut Pejabat senior Fatah Azzam al-Ahmed, pertemuan tersebut sangat positifTetapi, belum ada keputusan soal rencana kunjungan Abbas ke Gaza"Kami harap semua kendala bisa disingkirkanYang penting adalah mencapai hasil praktisTetapi, hal itu tidak akan terjadi sebelum presiden tiba di Gaza," ujarnya.
Ayman Hussein dari delegasi Hamas menyatakan bahwa Abbas menyampaikan keinginannya soal satu pemerintahan yang mengatur Tepi Barat dan GazaKarena itu, dia menilai perlu disusun jadwal pemilu di Palestina yang tertunda akibat perpecahan Hamas dan Fatah(AP/dwi/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasca Gempa Popularitas Naoto Kan Naik
Redaktur : Tim Redaksi