Dua media Australia, ABC dan Australian Financial Review (AFR) telah mengevakuasi wartawan mereka yang sebelumnya ditempatkan di China, setelah polisi sempat mewawancarai keduanya. Kemenlu Australia sudah memperingatkan dua wartawan tersebut agar meninggalkan China Tujuh polisi China mendatangi apartemen Bill meminta dia datang untuk diwawancarai Diplomat Australia berunding dengan pejabat China agar larangan perjalanan bagi kedua wartawan dicabut

 

BACA JUGA: Nelayan Aceh Kembali Temukan Ratusan Pengungsi Rohingya

Wartawan ABC Bill Birtles yang ditempatkan di Beijing dan Mike Smith, wartawan AFR yang sebelumnya berada di Shanghai, sudah tiba di Sydney hari Selasa (8/9/2020), setelah keduanya diperiksa terpisah oleh petugas dari Kementerian Keamanan China.

Dalam empat hari terakhir Bill sudah mencari perlindungan di Gedung Kedutaan Besar Australia di Beijing, sementara Mike berada di Konsulat Australia di Shanghai.

BACA JUGA: Alhamdulillah, Tiongkok Sampaikan Kabar Baik soal Daerah Otonomi Uighur

Para diplomat Australia sebelumnya sudah merundingkan dengan pejabat China untuk mengizinkan kedua wartawan meninggalkan negeri itu.

Semua bermula pekan lalu saat diplomat Australia di Beijing memperingatkan kepada Bill jika ia harus meninggalkan China segera.

BACA JUGA: Tiga Tahun Berjalan, Program Kartu Diaspora Indonesia Dinilai Tidak Bermanfaat

Pejabat Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia juga memberikan saran yang sama kepada Direktur ABC, David Anderson di Sydney.

Atas saran tersebut ABC mengusahakan penerbangan kembali ke Australia bagi Bill yang seharusnya terbang hari Kamis pagi minggu lalu. Photo: Wartawan ABC Bill Birtles tiba di Bandara Sydney hari Selasa pagi setelah dievakuasi dari China. (ABC News: Taryn Southcombe)

 

Namun ancaman dari pejabat China mencapai puncaknya sebelum Bill bisa meninggalkan China, ketika tujuh polisi mendatangi apartemennya Rabu malam pekan lalu saat ia sedang menjamu teman-temannya sebagai pesta perpisahan.

Polisi tersebut mengatakan kepada Bill jika ia tidak boleh meninggalkan China dan akan dihubungi lagi keesokan harinya untuk ditanyai mengenai kasus berkenaan "keamanan nasional".

Bill kemudian menelpon Kedutaan Australia dan minta dijemput dari apartemennya.

Dia kemudian tinggal di sana selama beberapa hari, sementara pihak dari China terus menghubunginya untuk meminta jadwal wawancara.

Bill pada awalnya menolak berbicara dengan alasan khawatir dengan keselamatan pribadinya.

Namun kemudian ia diwawancarai oleh pihak berwenang China hari Minggu kemarin, dengan ditemani oleh Duta Besar Australia untuk China, Graham Fletcher setelah dicapai kesepakatan bahwa dia akan diizinkan meninggalkan China jika Bill mau berbicara.

Selama pembicaraan, tidak ada pertanyaan yang diajukan mengenai laporan jurnalistik yang dilakukannya di China. Photo: Bill Birtles sudah menjadi koresponden ABC untuk China sejak tahun 2015. (ABC News)

 

Bill kemudian mendapat informasi jika larangan bepergian dicabut setelah selesai wawancara.

Ia ditemani staf kedutaan kemudian naik pesawat dari Bejing ke Shanghai hari Senin untuk menunggu pesawat ke Sydney.

Sementara wartawan AFR Mike Smith juga ditanyai hari Senin malam, setelah meminta perlindungan di konsulat Australia di Shanghai.

AFR juga mengusahakan agar dia bisa keluar dari China.

Setelah tiba di Sydney, Bill mengatakan apa yang dialaminya selama sepekan terakhir seperti "badai yang bergerak cepat".

"Sangat mengecewakan harus pergi dalam kondisi seperti ini dan lega bisa kembali ke sebuah negara yang betul-betul menjungjung hukum," katanya.  

Drama ini terjadi hanya beberapa hari setelah pemerintah China mengumumkan penahanan terhadap wartawan Australia yang bekerja untuk media pemerintah China, Cheng Lei. Photo: Wartawan AFR Mike Smith juga dievakuasi setelah dia ditanyai oleh aparat China. (ABC News: Taryn Southcombe)

  Ketegangan hubungan antara Australia dan China

Peristiwa yang dialami dua wartawan Australia menjadi pertanda semakin memburuknya hubungan antara Australia dengan China.

Bulan Juli pemerintah Australia mengubah peringatan perjalanan ke China dengan menyebutkan warga Australia bisa saja ditahan tanpa alasan jelas.

Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne mengatakan peringatan perjalanan ke China tersebut tetap tidak berubah.

"Kami mendorong seluruh warga Australia di luar negeri atau yang berencana bepergian untuk memantau dengan seksama situs Smartraveller.

"Pemerintah Australia terus memberikan bantuan konsuler bagi warga Australia yang ditahan di China termasuk Cheng Lei."

Tindakan pemerintah China terhadap Bill dan Mike tampaknya merupakan tindak lanjutan penekanan terhadap kerja wartawan asing di China.

Bulan Maret lalu, Beijing mengusir 14 wartawan Amerika Serikat termasuk dari New York Times, The Wall Street Journal dan Washington Post setelah keputusan Presiden Donald Trump membatasi kegiatan wartawan dari media milik pemerintah China di AS.

ABC membuka kantpr perwakilan di Bejing di tahun 1973, tidak lama setelah Australia menjalin hubungan diplomatik dengan China di bawah pemerintahan Perdana Menteri Gough Whitlam.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya.

Disadur dari laporan aslinya dalam bahasa Inggris di sini

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perusahaan Tiongkok Pamerkan Vaksin COVID-19, Warga Langsung Menyerbu

Berita Terkait