Sebuah dokumenter ABC berjudul The Killing Season mengungkap perselisihan antara mantan Perdana Menteri Kevin Rudd dan mantan PM Julia Gillard, terkait momen-momen penting dalam karir politik mereka.

Episode perdana dokumenter karya jurnalis Sarah Ferguson ini akan ditayangkan ABC hari Selasa (9 Juni 2015) malam, dan bisa diikuti melalui ABC iView di link http://iview.abc.net.au/.

BACA JUGA: Federasi Sepakbola Australia Sambut Mundurnya Sepp Blatter

Dalam dokumenter ini mantan perdana menteri wanita pertama Australia Julia Gillard menuduh Kevin Rudd pernah mengintimidasinya secara fisik saat mereka masih menjadi oposisi di tahun 2007.

Namun tuduhan tersebut dibantah Kevin Rudd.

BACA JUGA: Australia Siapkan Jenis Visa Baru Pencari Suaka


Mantan PM Kevin Rudd dan PM Julia Gillard.

 

BACA JUGA: Menlu Australia Minta Iran Dilibatkan Dalam Memerangi ISIS

Tayangan berseri ini disiarkan oleh ABC untuk menunjukkan kedua tokoh politik dari Partai Buruh Australia ini membangun kenangan masing-masing mengenai peristiwa yang sama.

Tayangan ini sekaligus menampilkan untuk pertama kalinya perbedaan pandangan keduanya secara bersama-sama, sehingga publik Australia bisa memberikan penilaian sendiri mengenai siapa yang benar.

Dalam pandangan Julia Gillard, misalnya, gaya kepemimpinan Kevin Rudd sejak sebelum terpilih menjadi perdana menteri di tahun 2007 sudah menjadi perhatian. Namun Julia hanya berharap kecenderungan Kevin yang selalu ingin menjadi pusat perhatian, akan berubah.

Namun nyatanya, dalam pandangan Julia, sikap Kevin sama sekali tidak berubah - bahkan di akhir 2009, Julia menyebut gaya kepemimpinan Kevin sudah mencapai "chaos".

Sebaliknya dalam pandangan Kevin, ia dan Julia sama-sama kian popular dan dia sama sekali tidak tahu bahwa Julia memendam sesuatu sampai akhirnya Julia datang ke kantor perdana menteri suatu malam di tahun 2010 dan melakukan "kudeta".

Dalam dokumenter ini Julia mengakui bahwa ia pernah berjanji akan mendukung Kevin untuk dua periode, namun nyatanya janji itu tidak ditepati.

Julia Gillard kemudian memimpin Partai Buruh yang berkuasa di Australia saat itu dan menjadi perdana menteri wanita pertama dalam sejarah Australia.

Sebelumnya, mantan PM Rudd meraih kemenangan dalam pemilu Australia dengan mengangkat isu seperti perubahan iklim, serta permintaan maaf resmi kepada warga Aborgin yang menjadi korban Stolen Generation.

Bahkan, Kevin Rudd dipandang sebagai salah seorang yang sejak dini mengantisipasi krisis keuangan global, sehingga membuat Australia lebih siap menghadapinya.

Pandangan ini didukung oleh mantan pejabat keuangan Amerika Serikat Hank Paulson serta mantan PM Gordon Brown dari Inggris.

Brown menyebut Rudd sebagai tokoh utama yang memastikan forum negara-negara G20 sebagai wahana mengatasi krisis.

Namun di tahun 2009, utang pemerintah meningkat, program pembangunan sekolah menjadi sorotan, serta kasus program insulasi rumah mengalami kegagalan.

Dan saat 78 manusia perahu asal Sri Lanka mengambil-alih kapal Oceanic Viking, kepercayaan publik terhadap Rudd mulai goyah.

Menurut Julia Gillard, kejadian tersebut membuatnya berpikir, "ada yang salah dengan proses pengambilan keputusan".

Meskipun demikian dokumenter ini tidak menjelaskan pertanyaan publik Australia hingga saat ini, mengapa Kaukus Partai Buruh memecat Kevin Rudd di suatu malam padahal ia mendapat dukungan publik sebesar 52 persen saat itu.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Meski Punah, Tasmanian Devil Tetap Jadi Lambang Negara Bagian Tasmania

Berita Terkait