jpnn.com, MEDAN - Seorang terduga pengedar narkoba di Sumatera Utara bernama Abdi Sanjaya meninggal dunia.
Kasubbid Penmas Polda Sumatera Utara AKBP MP Nainggolan menjelaskan, Abdi Sanjaya meninggal dunia akibat sakit.
BACA JUGA: Survei Pilwako Medan: Elektabilitas Bobby Nasution 44,4 Persen, Akhyar 8,8 Persen
"Tidak benar Abdi Sanjaya meninggal akibat dibunuh oknum polisi yang bertugas di Polres Deli Serdang," ujar Nainggolan, di Mapolda Sumut, Senin (14/9).
Nainggolan menyebutkan, dari hasil gelar perkara Sanjaya bukan karena dibunuh, melainkan akibat sakit yang deritanya.
BACA JUGA: Deputi BNN Dipegang Pensiunan, Upaya Pemberantasan Narkoba Bakal Melemah
Awalnya petugas kepolisian menangkap tersangka Tumpal Hendrik Ferdianto Simbolon, Kamis (10/9) karena menyimpan barang bukti sabu seberat 13,24 gram, serta 26 butir pil ekstasi.
"Dalam pemeriksaan tersangka Tumpal dan dari dalam handphone miliknya, barang bukti narkoba ternyata barang milik Sanjaya. Dan mereka sudah lima kali melakukan transaksi narkoba," ujarnya.
BACA JUGA: Menag Fachrul Razi: Mestinya Kita Taat pada Beliau
Nainggolan mengatakan, mengetahui Sanjaya terlibat bisnis narkoba itu, petugas langsung melakukan penyelidikan dan menangkapnya.
Namun, saat dilakukan penangkapan Sanjaya berusaha melarikan diri dan meronta-ronta sehingga terjatuh sebelum akhirnya polisi berhasil menangkapnya lagi.
"Dalam perjalanan petugas melihat kondisi Sanjaya keadaan lemas sehingga dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan untuk mendapat perawatan medis," jelasnya.
Setibanya di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, kata Nainggolan, tim medis menyatakan bahwa kondisi Sanjaya telah meninggal dunia.
Selanjutnya, atas permintaan pihak keluarga agar jasad Sanjaya dibawa ke RSUP Adam Malik untuk dilakukan autopsi.
"Memang hasil autopsi belum ke luar dari RSUP Adam Malik.Tetapi tim medis deri RS Bhayangkara Medan memastikan Sanjaya meninggal karena sakit yang dideritanya," kata mantan Kapolres Nias Selatan itu. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Soetomo