Abdul dan Ismail tak Bisa Berbuat Apa – apa saat Dagangannya Dijarah Perusuh 22 Mei

Minggu, 26 Mei 2019 – 07:26 WIB
Abdul dan Ismail saat di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/5). Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com - Dagangan milik Abdul Rajab dan Ismail ludes tak tersisa, dijarah para perusuh aksi 22 Mei 2019. Kini keduanya sudah bisa tersenyum bahagia.

Pasalnya, keduanya diundang dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin (24/5). Tak hanya itu, keduanya juga diberi modal usaha.

BACA JUGA: Demi Kemanusiaan, LBH Bang Japar Buka Crisis Center Advokasi Pasca-Aksi 22 Mei

Mereka adalah dua pemilik warung yang menjadi korban penjarahan pada 22 Mei 2019. Keduanya diundang ke istana setelah Presiden mengetahui kejadian yang mereka alami di media sosial.

Abdul Rajab, penjual toko kelontong di kawasan Agus Salim, Jakarta Pusat, itu mengaku mengalami kerugian kurang lebih Rp 30 juta.

BACA JUGA: Gerindra Bentuk Tim Investigasi Ambulans Isi Batu Aksi 22 Mei

Semua dagangannya seperti makanan kecil, minuman, hingga rokok ludes tak tersisa setelah oknum masa aksi menyerang kiosnya.

BACA JUGA: KPAI Desak Polri Usut Tuntas Korban Anak saat Kerusuhan 22 Mei

Abdul dan Ismail saat diundang Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/5). Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

Penjarahan dan pembakaran kios itu sendiri terjadi di hadapan mata dan kepalanya. Namun karena massa yang melakukan banyak, dia tak bisa berbuat apa-apa. Yang bisa dilakukan hanyalah berlari menjauhi massa.

BACA JUGA: Pengakuan Mengejutkan Ketua KPPS yang Merusak Surat Suara

"Ya kita ngehindar lah daripada kita jadi korban kan," ujar lelaki 62 tahun tersebut.

Melihat apa yang dialaminya, Abdul mengaku pasrah. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Beruntungnya, dia dapat panggilan untuk bertemu dengan Presiden. Dalam pertemuan itu, Jokowi menjanjikannya bantuan modal.

"Belum tahu berapa nilainya," imbuhnya. Dengan uang bantuan tersebut, dia berencana segera membuka kembali usahanya. "Kita bisa berusaha lagi besok," tuturnya.

Pengakuan senada juga disampaikan Ismail. Pria berusia 68 tahun itu juga harus mengalami penjarahan barang dagangannya.

Bukan hanya itu, sosok yang biasa menjual mie instan rebus itu mengaku kehilangan uang tabungan hasil jeri payahnya menyisikan pendapatan. Kenetulan uang itu disimpan di kiosnya.

"Tabungan ada 5 jutaan," ujarnya. Jika dihitung dengan barang dagangan dan peralatan serta kiosnya, total kerugian yang dialami Ismail mencapai Rp 20 juta.

BACA JUGA: Jaksa Nakal Gunakan Uang Hasil Tilang Rp 2,6 Miliar untuk Karaoke, Parah!

Sama seperti Abdul, Ismail juga mengaku melihat langsung penjarahan dan pengerusakan tersebut. Bahkan, dia tahu betul pelakunya.

"Ngelihat umur 18-an tahun. Remaja lah. Anak anak kecil," tuturnya. Namun karena kalah jumlah, dia pun hanya pasrah.

Usai mendapat bantuan, Ismail juga bertekad untuk kembali membuka usahanya. Dia berharap, apa yang menimpanya itu tidak terulang lagi di kemudian hari. "Jangan kejadian lagi kayak gitu. Kita kejadian kayak gitu udah ngeri," ucapnya. (far)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPAI Beberkan Data Soal Anak yang Jadi Korban di Aksi 22 Mei


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler