jpnn.com - PARIS - Perjuangan hebat Eric Abidal melawan kanker menginspirasi banyak pihak yang juga menderita penyakit serupa. Bruno Metsu salah satunya. Mantan pelatih Timnas Senegal itu mengaku mendapat kekuatan saat melihat perjuangan Abidal.
Metsu juga mengalami kanker hati dan paru-paru cukup parah pada Okotober 2012 lalu. Ketika itu, dirinya dan keluarganya mengaku sangat terpukul dengan fakta yang ada. Sempat down, tapi pelatih berusia 59 tahun itu akhirnya bangkit lagi.
BACA JUGA: Madrid Akan Menyesal Karena Jual Higuain
“Saya melihat Eric Abidal memberikan kekuatan dan inspirasi pada pihak lain. Itu adalah sebuah hal yang sangat hebat. Saya juga tidak ingin menyerah dengan penyakit yang saya derita,” terang Metsu seperti dilansir laman L’Equipe, Rabu (31/7).
Pelatih yang identik dengan rambut gondrong itu mengaku sempat putus asa karena harus menerima kenyataan pahit. Sang istri, Viviane terus-terusan menangis di rumah sakit. Metsu pun mengaku teringat dengan anak-anaknya jika nanti meninggal.
BACA JUGA: Sulit Kembangkan Permainan, Lapangan Disalahkan
Saat itu, setelah divonis mengalami kanker, berat badan Metsu turun 17 kg. Namun, dia tak mau menyerah. Serangkaian pengobatan dilakukan dengan sabar. Hasilnya, kondisi mantan pelatih Qatar dan Guinea itu kian membaik.
“Saya mulai menjalani kemoterapi. Saat ke rumah sakit, saya mengenakan kursi roda. Saya sangat lemah. Namun, saat itu tidak ada niat untuk menyerah. Saya harus tetap melanjutkan hidup,” tegas Metsu. (jos/jpnn)
BACA JUGA: Bekuk Milan, City ke Final Piala Audi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bale Bakal Pecahkan Nilai Transfer
Redaktur : Tim Redaksi