ABK Ditemukan Tewas Mengapung di Laut dengan Wajah Memar Membiru

Kamis, 14 Mei 2015 – 21:09 WIB

jpnn.com - SEKUPANG - Abas, Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Motor Suhardina Wijaya GT-3 yang menjadi korban tenggelam di pantai Stres, Jodoh, Rabu (13/5) lalu akhirnya ditemukan mengambang di laut Tubu Musang Batuampar, Kamis (14/5). Jenazah pria 21 tahun ini ditemukan oleh salah seorang nelayan setelah satu hari terombang-ambing di laut.

Pria kelahiran Terbit Fajar Tembilahan Juli 1994 ini langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Badan Pemerintahan (RSBP) Sekupang untuk keperluan visum. Wajah korban sebelah kanan terlihat bekas memar membiru. Selain itu, darah segar masih terlihat jelas keluar dari mulut dan hidung jenazah.

BACA JUGA: Tiga Hari Menghilang, Ditemukan Sudah Jadi Mayat di Jembatan Satu Barelang

"Mayat masih dalam masa visum oleh Dokpol Forensik Polresta Barelang, Iptu Galuh," kata salah seorang petugas kamar jenazah RSBP Sekupang.

Bando yang merupakan teman korban sesama ABK kapal menceritakan, kejadian ini bermula dari kapal yang diberhentikan secara mendadak di sekitaran laut Pantai Stres, Jodoh, pada Rabu (13/4) sekitar pukul 06.00 WIB. Alasannya, baling-baling kapal pengakut kelapa ini tersangkut oleh akar, sehingga laju kapal semakin pelan.

BACA JUGA: Tabung Gas 3 Kg Makan Korban Siswi SD

"Melihat banyak akar yang nyangkut, kami betiga, termasuk saya dan korban langsung turun ke laut membersihkan akar tersebut," ungkap Bando.

Selang beberapa menit kemudian, sebutnya, dua orang sudah di atas kapal, namun Abas tak muncul. Bando yang mulai merasa curiga. Ketika dipanggil, korban tidak juga menyahut. Bando pun melihat ke laut, namun dia tidak melihat lagi bayangan tubuh korban. "Saya panggil, Nurek. Kalau bahasa bugis artinya keponakan," kata Bando.

BACA JUGA: Anak Gadis Digagahi, 4 Bayi Dihabisi, Upik Mengaku Diganggu Roh Keris Pusaka

Melihat rekannya tak juga muncul, ABK lainnya langsung ikut turut mencari Abas. Namun naas, hingga beberapa jam kemudian korban tetap tidak ditemukan. Sani yang waktu itu bertuga sebagai kapten kapal segera berinisiatif untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polair Polresta Barelang guna meminta bantuan.

Sementara itu, ketua pagayuban Sulawesi Selatan yang hadir di RSBP, Haji Permata mengaku bahwa korban termasuk anggota pagayuban Bugis. Rencananya usai divisum, jenazah Abas akan dibawa ke Rumah Duka Kuala Selat, Tambilahan untuk segera dimakamkan disana. 

"Saya baru dapat kabar. Katanya Ia tinggal di Tembilahan, bekerja sebagai ABK membawa kelapa ke Batam," tuturnya. (rng/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ssttt..., Banyak Tempat Prostitusi Terselubung di Cilacap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler