ABK KM Francis Ditemukan Membusuk

Kamis, 27 November 2014 – 02:16 WIB

jpnn.com - NUNUKAN – Jasad Anak Buah Kapal (ABK) KM Francis Ekspres, Zulkarnaen (22) berhasil ditemukan tim Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Nunukan tidak jauh dari lokasi tabrakan KM Francis dengan KM Bunga Mekar diperairan laut Malaysia, sekitar pukul 08.30 Wita.  Saat ditemukan jasad sudah dalam keadaan membusuk, Rabu (26/11).

“Setelah pencarian di malam kejadian, hari ini (kemarin, Red) baru dapat kami temukan,” kata Kepala Basarnas Nunukan Octavianto kepada Radar Nunukan (JPNN Group) kemarin.

BACA JUGA: Operasi Zebra, 80 Persen Tilang

Setelah proses evakuasi, lanjutnya, jasad Zulkarnain tidak langsung dibawa ke Nunukan. Melainkan dibawa pihak Maritim Malaysia yang juga ikut dalam proses pencarian untuk divisum dan mengambil data korban lantaran lokasi kejadian masih berada dalam wilayah Malaysia.

“Sebelum ke Nunukan, pihak Malaysia lakukan visum dan melaporkan penemuan tersebut karena kejadiannya masih di wilayah Malaysia,” ujarnya.

BACA JUGA: Aksi Brutal Polisi di Musala Menyakiti Umat Islam

Suasana Pelabuhan Tunon Taka hari itu terlihat berbeda dari biasanya. Satu unit mobil ambulans terlihat parkir di jembatan pelabuhan menunggu kedatangan korban.

Selain itu, tampak juga ayah korban yang tak henti-hentinya mengeluarkan air mata seakan tak percaya putranya yang terbilang baru bekerja sebagai ABK di KM Francis harus pergi selamanya dalam kondisi yang memprihatinkan.

BACA JUGA: Pembentukan Berau Pesisir Selatan Belum Jelas

Zul-sapaan akrabnya korban- merupakan salah seorang dari 7 penumpang kapal dengan rute Nunukan-Tawau yang terjatuh ke laut saat tabrakan kapal tersebut terjadi pada Senin, 24 November 2014 lalu di perairan Simpang Tiga.

Diketahui, sekitar pukul 17.15 Wita, KM Francis dari Tawau menuju Nunukan membawa penumpang sebanyak 110 orang dan 6 orang ABK kapal. Ditengah perjalanan, Reppa Rahim, nahkoda kapal tidak melihat KM Bunga Mekar yang berjalan dari arah Nunukan menuju Tawau sudah memasuki jalur kapalnya yang kebetulan memiliki jalur yang sempit karena diapit dua pulau kecil (selat).

Ironisnya, kapal kayu yang mengangkut barang untuk dijual ke Tawau tersebut tidak menggunakan lampu penanda. Lantaran kecepatan tinggi, Juragan KM Francis tidak bisa membelokkan haluan sehingga tabrakan tidak dapat dielakkan.

Atas kejadian tersebut, badan KM Francis sebelah kiri mengalami rusak parah dan sejumlah penumpang terjatuh ke laut termasuk Zulkarnain. (oya)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Siswi Berdarah-darah, Satu Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler