jpnn.com - PEKANBARU -- Kecaman atas tindakan brutal aparat Polresta Pekanbaru, Riau di Musala memantik kecaman dari rumah wakil rakyat di Pekanbaru. Kekerasan yang dilakukan di dalam rumah ibadah, ditambah aparat yang menginjak sajadah masih dengan menggunakan sepatu dinilai sangat menyakiti umat Islam.
''Hukum berat oknum polisi yang bertindak ofensif kepada mahasiswa tersebut. Apalagi tindakan itu dilakukan di dalam rumah ibadah,'' tegas anggota DPRD Kota Pekanbaru, Mulyadi Anwar pada Pekanbaru Pos (Grup JPNN), Rabu (26/11).
BACA JUGA: Pembentukan Berau Pesisir Selatan Belum Jelas
Menurutnya, tindakan aparat terlalu berlebihan hingga tidak memperhatikan lagi rumah suci yang mereka serbu.
''Terlepas dari keinginan mereka untuk membubarkan demonstrasi, seharusnya mereka melakukan cara-cara yang lebih terhormat dan bermartabat,'' kata Mulyadi.
BACA JUGA: Dua Siswi Berdarah-darah, Satu Tewas
Atas tindakan yang dianggap sudah di luar batas tersebut, Mulyadi meminta polisi harus segera meminta maaf atas kejadian yang dilakukan anggotanya di RRI baik secara lisan maupun tulisan.
''Ini kesalahan yang sangat fatal dan menyakiti umat Islam,'' katanya. (kur/jpnn)
BACA JUGA: Adik Ahok Ngamuk di SPBU
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Jam, 110 Pengendara Terjaring
Redaktur : Tim Redaksi