JAKARTA - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi tidak perlu popularitas, tapi tindakannyalah yang harus populerPernyataan itu disampaikan, Abraham Samad salah seorang Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tengah menjalani uji kelayakan dan kepatutan di hadapan Komisi III DPR.
"Karena itu, ke depan pimpinan KPK tidak perlu memberikan pernyataan kepada publik," kata Abraham Samad, di Komisi III Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (29/11).
Abraham menilai, bila terlalu banyak memberi pernyataan ke publik, bukanlah ciri dari penegak hukum
BACA JUGA: PPATK Pantau Rekening Nunun
"Tetapi lebih mirip sebagai pemain sinetron," katanyaDijelaskan Abraham, KPK juga harus menjadi lembaga yang independen
BACA JUGA: Jenazah Koruptor, Diusulkan Tak Perlu Disholatkan
KPK, kata Abraham, harus lepas dari intervensi pihak manapun, baik dari penguasa maupun dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)"Bila dalam setahun saya tidak bisa lepas dari intervensi, maka saya akan mundur
BACA JUGA: Kredibilitas Capim KPK Aryanto Sutadi Diragukan
Tak usah diminta," tegasnyaTerkait keberadaan KPK yang bukan lembaga permanen, Abraham setuju dibubarkan bila kepolisian dan kejaksaan sudah berjalan sebagaimana mestinya"Tetapi, dalam konstitusi kita tidak diharamkan adanya lembaga yang sifatnya sementara," kata dia(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak Masalah di RUU Ormas
Redaktur : Tim Redaksi