Abraham Sindir Polisi Depan Kapolri

Minggu, 17 November 2013 – 17:20 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menyatakan masih banyak yang harus diperbaiki di dalam internal Kepolisian RI. Ia mengaku miris saat mendengar pengakuan sejumlah anggota kepolisian yang menyatakan ingin berubah menjadi polisi baik, tapi sulit karena tradisi di kepolisian yang sudah melegalkan penyimpangan maupun "uang setoran".

Hal ini disampaikan Abraham saat mengikuti diskusi bedah buku tentang mantan Kapolri Hoegeng Iman Santoso , berjudul "Hoegeng Polisi dan Menteri Teladan" karya Suhartono di Jakarta Selatan, Minggu, (17/11). Ini dikatakan Abraham di hadapan Kapolri Jenderal Sutarman yang turut hadir dalam diskusi itu.

BACA JUGA: Di Bawah Umur, Wilfrida Terbebas Hukuman Mati

"Saya kalau ke daerah, saya panggil beberapa anggota polisi, saya tanya, kalian mau berubah atau enggak. Mereka bilang mau, tapi susah karena harus nyetor sana-sini sama yang di atasnya," kata Abraham yang langsung mengundang tawa pengikut diskusi tersebut. Sutarman sendiri hanya tersenyum mendengar pernyataan  Abraham tersebut.

Abraham menyatakan, jika tradisi setor-menyetor masih berlaku di internal Polri, akan sulit untuk menghentikan penyimpangan serta korupsi di lembaga penegak hukum itu. Abraham mengingatkan Jenderal Sutarman agar di kepemimpinannya, tidak ada lagi sistem setoran pada atasan. Ia berharap Sutarman bisa menjadi teladan yang baik untuk seluruh anggota Polri.

BACA JUGA: Polisi Diminta Proses Pelajar Pembajak Bus

"Pak Sutarman saya tidak ingin dengar lagi ada seorang Kapolres yang nyetor ke Kapolda. Saya tidak ingin dengar cerita-cerita itu. Saya harap di tangan besi Pak Tarman digunakan positif untuk Polri," kata Abraham. (flo/jpnn)

BACA JUGA: Elektabilitas Rendah, Pencapresan Ical Perlu Dievaluasi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wilfrida Terbukti Masih Dibawah Umur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler