Abreu Tak Ubah Gaya Eksekusi

Selasa, 06 Juli 2010 – 06:15 WIB
GAYA - Penalti Sebastian Abreu dengan gaya tendangan chop ke gawang Ghana yang dijaga Richard Kingson, di Soccer City, 2 Juli lalu. Foto: Michael Steele/Getty Images/FIFA.com.
CAPE TOWN - Penalti ala Panenka yang dipraktekkan Sebastian Abreu, membuat nama striker veteran Uruguay itu jadi topik bahasan di berbagai mediaTernyata, meski triknya telah diketahui banyak orang dan dipelajari lawan, dia enggan merubah gaya eksekusi penaltinya.

Abreu menjadi penentu kemenangan Uruguay dalam adu penalti, pada saat melawan Ghana di perempat final Piala Dunia (PD) 2010

BACA JUGA: Aksi Robben jadi Sorotan

Dia mengeksekusi dengan cara menyungkil bola menggunakan kaki kirinya ke sisi kiri gawang
Akibatnya, kiper Richard Kingson pun tertipu.

Gaya penalti yang dilakukan Abreu itu sejatinya tidak begitu asing di pentas sepak bola dunia

BACA JUGA: Lugano Berharap Bisa Tampil

Legenda Prancis Zinedine Zidane, striker Prancis Thierry Henry, serta kapten AS Roma Francesco Totti, pernah menceploskan bola dengan cara itu.

Karena kepiawaian dan kematangan Abreu dalam mengeksesi penalti, membuat pelatih Uruguay Oscar Washington Tabarez selalu mendaftarkan nama Abreu dalam daftar lima penendang penalti
Meski jarang menjadi starter, dia selalu jadi opsi utama di eksekusi penalti.

Nah, bila saja bentrok Uruguay versus Belanda harus ditentukan via adu penalti, maka dipastikan Abreu akan menjadi salah satu kandidat eksekutor

BACA JUGA: Faktor Mental Bakal Menentukan

Dia pun menyatakan siap untuk kembali menjadi eksekutor, dan tidak berencana merubah gayanya.

"Bagi saya, itulah cara terbaik untuk mencetak golKarena itu, saya selalu melakukan tendangan penalti dengan cara ituSaya selalu menjadi salah satu dari lima eksekutor, dan saya akan menendang dengan cara yang sama lagi," papar Abreu, seperti dikutip Sportinglife.

Striker berusia 33 tahun itu sama sekali tak khawatir kebiasaan dia dalam mengeksekusi penalti sudah dipelajari lawanSebab, sekalipun dia menendang dengan cara yang sama, tapi arah dan gerakan yang dibuatnya bisa bervariasi.

Abreu bangga karena eksekusinya menjadi penentu lolosnya skuad berjuluk La Celeste itu ke semifinalTapi dia menyatakan bahwa itu bukanlah gol yang paling dia kenang"Saya pikir, itu bukanlah momen yang paling saya kenang," kata Abreu.

"Momen yang paling membuat saya bahagia selama berkarir sebagai pemain sepak bola adalah pada 18 November 2009Ketika itu saya mencetak gol dan menolong tim ini lolos ke Piala Dunia 2010," bilang mantan pemain Real Sociedad dan Deportivo La Coruna itu.

Ya, Abreu adalah pencetak gol tunggal saat Uruguay melawan Kosta Rika di laga second leg playoff PD 2010, antara zona Conmebol dan ConcacafUruguay akhirnya lolos dengan agregat 2-1, karena di leg pertama menang tipis 1-0 atas Kosta Rika.

"Sekarang kami akan fokus untuk pertandingan berikutnyaAnda tak bisa membandingkan Uruguay sekarang dengan tahun 1930 atau 1950Kini berbedaKami bermain dengan gaya berbeda dan pendekatan berbeda," urai Abreu pula(ham)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sinyal Federer Makin Redup


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler