TIGA hari berturut-turut sejak Minggu lalu (13/12), hujan tiada henti membasahi Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab (UEA)Kejadian langka itu mengakibatkan banjir di mana-mana, sebuah pemandangan tak lazim dari kota jarang hujan tersebut
BACA JUGA: Anak Dapat PR Menjawab Pertanyaan Dana Rp 6,7 T
------------------------------------------------
MOHAMMAD ILHAM, Abu Dhabi
------------------------------------------------
Sepanjang ruas Dalma Street di pusat kota Abu Dhabi digenangi air nyaris selutut orang dewasa
BACA JUGA: Bercinta saat Menderita, Anak Lahir di Penampungan
Dampaknya, kemacetan terjadi di mana-manaSaking tingginya genangan air, batas antara trotoar dan jalan raya di beberapa ruas jalan Abu Dhabi tidak lagi terlihat
BACA JUGA: Bayar Lebih Mahal, Turis Asing Justru Ketagihan
Beberapa mobil tampak mogokTapi, kendaraan itu ditinggal begitu saja oleh pemiliknya lantaran tidak mungkin diperbaiki secepatnyaKarena macetnya jalan, Jawa Pos harus terjebak macet hampir dua jam di dalam taksi Minggu lalu (13/12)Padahal, untuk menuju tempat tujuan yang sama, biasanya hanya butuh waktu paling lama 15 menit perjalananSebab, jarak antara kedua lokasi tidak begitu jauh.Namun, juga tidak mungkin berjalan kaki karena melewati jalan rayaSelain itu, hujan begitu deras disertai angin kencang"Ini tidak biasa terjadi di sini (Abu Dhabi)Sejak saya tinggal di sini tiga tahun lalu, tidak pernah ada hujan selebat ini," bilang Kumar Baniya, sopir taksi, kepada Jawa PosDi Jakarta atau Surabaya, pemandangan jalan macet dan banjir di mana-mana sudah merupakan hal biasa di kala musim penghujan tibaNamun, di Abu Dhabi tentu saja ini hal yang luar biasaSebab, mereka berada di jazirah Arab yang minim hujan.
Ya, hujan yang terus turun pada 11?13 Desember itu merupakan rekor di UEABahkan, paling deras dalam durasi waktu lebih dari satu dekade terakhirKali terakhir hujan turun dengan deras dan terus-menerus lebih dari 24 jam terjadi pada 11 Desember 1995.
Setelah itu pernah lagi terjadi hujan pada 2 Desember 2006Tapi, curah hujannya tidak setinggi kali ini dan tidak mengakibatkan banjir di mana-mana"Infrastruktur kota ini, seperti drainase dan sebagainya, memang tidak siap untuk menghadapi hujan deras," ujar Nico Adam, konsuler Indonesia di Abu Dhabi, kemarinWajar saja, lanjut dia, karena sangat jarang hujan di daerah iniBahkan, ini hujan pertama selama satu tahun terakhirKarena itu, pemerintah setempat maupun warga tidak berantisipasi untuk menghadapi banjir di jalan raya"Mereka biasanya menggunakan penyedot air," lanjutnya.
"Biasanya di sini suhunya sangat panasBahkan, mencapai 50 derajat Celsius pada Maret hingga SeptemberKarena itulah, mereka tidak siap jika ada hujan lebatApalagi, dalam setahun hujan bisa dihitung dengan jari," kata NicoDampak lain hujan deras tiga hari itu adalah angka kecelakaan di jalan raya Abu Dhabi meningkatSepanjang perjalanan yang dilalui Jawa Pos, terlihat terjadi tiga insiden kecelakaan kendaraan roda empat"Harap berhati-hatiAda beberapa insiden hari ini," ujar Hassan Al Harmoudi, polisi yang ditemui di Sheik Zayed Road, kepada sopir taksi yang mengantar Jawa Pos.
Tak heran, keesokan harinya (14/12) berbagai surat kabar di UEA menjadikan berita hujan deras dan banjir sebagai laporan utamaBahkan, The National, harian berbahasa Inggris nomor satu di UEA, menyajikan laporan khusus tentang hujan dan banjir.
Selain kemacetan di jalan raya, hujan menyebabkan beberapa permukiman di pusat kota kebanjiranBeberapa apartemen dan vila elite di kawasan Al Morour terkena dampak banjirBeberapa basemen apartemen dan gedung-gedung di Al Morour ditutup karena terendam"Saya tidak bisa memarkir mobil saya di basemenBanjir hampir melewati lutut sayaSudah begitu, lampu terpaksa dipadamkan karena takut berbahayaBanjir di kota ini, rasanya, masih belum percaya bisa terjadi," kata Saif Al Amimi, penghuni salah satu apartemen di kawasan Al Murour.
Bukan hanya ituMohammed Bin Zayed Stadium yang merupakan salah satu venue Piala Dunia Antarklub 2009 UEA juga terendamDampaknya, semua aktivitas di stadion yang merupakan home base klub lokal Al Jazira itu dipindah ke lokasi lain"Media center di lokasi ini belum bisa kami buka karena ruangnya masih terendam banjirKami harap bisa segera teratasiHari ini (kemarin) sudah mulai ada aktivitas di MBZ (singkatan Mohammad Bin Zayed Stadium)," ujar Nabil Bazuhair, panitia lokal Piala Dunia Antarklub 2009(*/iro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Menyangka Buah Hati Menangis Berujung Petaka
Redaktur : Soetomo Samsu