Abu Gunung Raung Bikin Kacau Penerbangan

Senin, 13 Juli 2015 – 06:00 WIB
Foto: Miftahudin/Radar Bali

jpnn.com - JAKARTA – Kemarin (12/7) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Pulau Dewata harus kembali ditutup pada pukul 09.30 Wita. Meski enam jam kemudian kembali dibuka, aktivitas bandara terganggu.

Penutupan itu dilakukan menyusul aktivitas Gunung Raung di Bondowoso yang sempat meninggi kemarin pagi. Berdasar laporan, gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut (dpl) tersebut mengeluarkan abu vulkanis dengan ketinggian dua kali lipat dari Sabtu, yakni mencapai 1 km. Abu teramati menuju ke timur, ke arah Bandara Ngurah Rai.

BACA JUGA: Arif Wibowo Sebut Banyak Tantangan Dihadapi Garuda Selama Juli

Untuk menindaklanjuti kondisi itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) langsung mengeluarkan notice to airmen (notam) untuk menutup lagi Bandara Ngurah Rai. Dalam Notam No 1423/15 itu, penutupan dilakukan hingga pukul 16.00 Wita.

Namun, dalam perkembangannya, notam penutupan tersebut dicabut. Sekitar pukul 15.30 Wita Kemenhub mengeluarkan lagi Notam No C01424/15 untuk pembukaan kembali bandara tersebut.

BACA JUGA: Garuda Siapkan Rp 24,6 Triliun untuk Datangkan 24 Pesawat Baru

”Pembukaan secara terbatas. Hanya satu runway,” ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub Julius A. Barata di Jakarta kemarin (12/7).

Berdasar catatan Angkasa Pura (AP) I, dalam durasi penutupan sekitar enam jam itu, ada 36 penerbangan yang delay. Jumlah tersebut berasal dari 21 penerbangan domestik dengan estimasi penumpang sebanyak 2.034 orang dan penerbangan internasional dengan 2.673 penumpang.

BACA JUGA: Investor Kabur, Hak-Hak Ratusan Karyawan Ditinggalkan Tanpa Kejelasan

Situasi tidak menentu itu dirasa cukup mengkhawatirkan. Sebab, geliat mudik menjelang Idul Fitri mulai terlihat pada H-5 kemarin. Karena itu, Kemenhub telah meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menambah jumlah kereta api dari Surabaya ke Banyuwangi.

Pihak operator penyeberangan dari Ketapang, Banyuwangi, ke Gilimanuk, Bali, serta Padang Bai, Bali, ke Lembar, Lombok, juga diinstruksikan untuk menambah armada. ”Ini untuk mengantisipasi perpindahan ke moda lain,” ujar Barata.

Sementara itu, Direktur Navigasi Penerbangan Kemenhub Novie Riyanto menambahkan, penumpukan penumpang masih dapat dikendalikan. Pihak maskapai telah diminta untuk menggunakan pesawat berbadan lebar sehingga bisa mengangkut penumpang terdampak.

Selain itu, ada extra flight yang dapat dimanfaatkan maskapai untuk mengangkut penumpang yang tertunda.

Seperti disampaikan sebelumnya, Bandara Ngurah Rai sempat ditutup selama 35 jam mulai Kamis (9/7) pukul 23.30 Wita hingga Sabtu (11/7) pukul 10.00 Wita. Bandara sempat dibuka pada Sabtu pukul 12.00 Wita, namun harus kembali ditutup pada Minggu pukul 09.30 Wita. Bandara kembali dibuka enam jam kemudian.

Saat dikonfirmasi soal kondisi buka-tutup itu, Co-GM Bandara Ngurah Rai I Gusti Ngurah Ardita mengatakan bahwa bandara sudah kembali dibuka. ”Operasional mulai kembali ditata. Sudah ada beberapa yang terbang,” ujarnya.

Di pihak lain, Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, hingga kini masih ditutup. Bandara tersebut masih diselimuti abu vulkanis Gunung Raung karena lokasinya cukup dekat.

Plt VP Corporate Communication Garuda Indonesia Iksan Rosan mengatakan, dengan dibukanya lagi Bandara Ngurah Rai, penerbangan Garuda Indonesia dari dan ke Denpasar bisa kembali beroperasi. ”Notam tentang penutupan Bandara Ngurah Rai akibat meningkatnya aktivitas Gunung Raung hanya sampai pukul 16.00 Wita atau 15.00 WIB,” terang dia.

Meski demikian, beberapa penerbangan yang terjadwal sebelum pukul 15.00 WIB atau 16.00 Wita (pada periode penutupan Bandara Ngurah Rai) dibatalkan. Sedangkan penerbangan dengan jadwal setelah pukul 15.00 WIB atau 16.00 Wita mengalami keterlambatan (delay). "Setidaknya ada enam penerbangan yang terpaksa dibatalkan hari ini (kemarin, Red),” tuturnya.

Penerbangan Garuda Indonesia yang dibatalkan kemarin, antara lain, Jakarta–Denpasar GA 404 dan GA 408, Denpasar–Jakarta GA 407, Denpasar–Surabaya GA 345, Denpasar–Labuan Bajo GA 7036, serta Surabaya–Banyuwangi via Denpasar GA 7304. Sementara yang diperkirakan terlambat sebanyak 15 penerbangan.

Antara lain Jakarta–Denpasar GA 422, Denpasar–Jakarta GA 419 dan GA 439, Surabaya–Denpasar GA 340, Denpasar–Singapura GA 840 dan GA 842, Singapura–Denpasar GA 843 dan GA 855, Denpasar–Manado GA 624, Manado–Denpasar GA 625, serta Denpasar–Lombok GA 436.

Delay juga akan terjadi pada penerbangan Lombok–Denpasar GA 437 dan GA 7031, Denpasar–Kupang GA 438, serta Kupang–Denpasar GA 439. ”Dengan situasi ini, kami memberlakukan kebijakan pembebasan biaya cancellation fee, rebooking/reroute fee, refund fee, ADM fee, dan biaya perubahan tiket bagi para penumpang,” tegasnya.

Iksan menambahkan, Garuda Indonesia menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami para pengguna jasa karena situasi force majeure tersebut. "Kami mengimbau para penumpang dengan penerbangan yang dibatalkan itu langsung melakukan perubahan reservasi tiket melalui call center 24 jam,” kata dia.

Hal tersebut juga diakui maskapai AirAsia Indonesia. Kepala Sekretaris Perusahaan dan Komunikasi Audrey Progastama Petriny mengatakan bahwa pihaknya langsung melanjutkan jadwal penerbangan sejak pukul 16.00 Wita kemarin. Rute Bali–Jakarta dan sebaliknya menjadi jalur dengan penerbangan terbanyak dengan tujuh jadwal.

Pihaknya juga mengoperasikan penerbangan tiga rute domestik lainnya, yakni Bali–Bandung, Bali–Solo, dan Bali–Jogjakarta.

”Untuk penerbangan internasional, kami tetap menjalankan rute ke Bangkok, Singapura, Kuala Lumpur, Darwin, dan Perth,” jelas dia.

Terkait dengan pembatalan, pihaknya menampik adanya penerbangan yang harus dibatalkan. Dia hanya mengatakan, ada empat penerbangan dengan tujuan Bali yang harus dijadwal ulang. ”Selain itu, ada tiga penerbangan dengan tujuan Bali yang kami alihkan ke lokasi lain saat penutupan itu,” jelasnya. (mia/wir/bil/dyn/c11/end)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Antarkan 78 Ribu Penumpang, Sinergi Mudik BUMN Diganjar Muri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler