Abu Sayyaf Sekap WNI, TNI Cuma Butuh Satu Hal Ini

Gatot Nurmantyo Berharap Penyanderaan Berakhir saat Puasa

Jumat, 29 April 2016 – 19:19 WIB
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (baju loreng) dalam sebuah apel pasukan untuk pengamanan KTT OKI di Jakarta, Maret lalu. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - SORONG - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo melihat ada celah di balik ideologi kelompok Abu Sayyaf di Filipina yang kini menyandera 14 warga negara Indonesia (WNI). Menurutnya, ada momentum Ramadan yang bisa menjadi celah pembebasan sandera.

Gatot mengatakan kelompok Abu Sayyaf merupakan militan muslim. Ia meyakini kelompok bersenjata di wilayah Filipina selatan itu juga memahami makna puasa.

BACA JUGA: Berkunjung ke ISI, Mbak Puan Ingatkan Bahaya Globalisasi

"Secara psikologis, bahwa perjuangan mereka adalah perjuangan muslim, sebentar lagi bulan puasa. Mudah-mudahan dengan demikian mereka sadar dan bisa membebaskan sanderanya,‎" kata Gatot di  sela-sela kunjungannya di Lantamal XIX, Sorong, Papua Barat, Jumat (29/4).

Lebih lanjut Gatot mengatakan, sampai saat ini Indonesia memang belum mendapat lampu hijau dari pemerintah Filipina untuk menyerbu kelompok penyandera WNI. Meski demikian, katanya, TNI tidak berpangku tangan.

BACA JUGA: Kebobolan di Ibu Kota, Gerindra Pertanyakan Kinerja Dirjen Imigrasi

Gatot menegaskan, TNI terus memantau pergerakan kelompok Abu Sayyaf melalui operasi intelijen. "Semoga berjalan baik, kita manfaatkan operasi dari tentara Filipina dan operasi intelijen," tegas dia.

Di sisi lain, lanjut Gatot, TNI juga sudah menyiapkan prajurit-prajurit terbaiknya untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. Dia menegaskan, cukup satu  instruksi dari Presiden Joko Widodo, maka prajurit TNI akan langsung dikerahkan.

BACA JUGA: Aneh, Fraksi-fraksi Ternyata Belum Sepakat

"Saya sampaikan bahwa TNI sudah siap. Diperintahkan apa pun juga oleh presiden," tandas dia.(mg4/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tangerang Nine di Ambang Hukuman Mati, Kapan?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler