JAKARTA -- Kebijakan nasional yang ingin memacu Sumut sebagai pusat perekonomian wilayah Sumatera, dipersoalkan Aceh. Selama ini, master plan pengembangan ekonomi Aceh selalu disatukan dengan SumutPemerintah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) ingin mengakhiri pola pengembangan ekonomi wilayah yang seperti ini.
Wakil Gubernur Aceh, Mohammad Nazar mengungkapkan, pada rakor gubernur yang dihadiri presiden dan sejumlah menteri di Bogor beberapa waktu lalu, pihaknya meminta agar dalam master plan pengembangan ekonomi wilayah Sumatera, Aceh dipisahkan saja dari Sumut.
"Dalam master plan ini, kita minta dipisahkan dari Sumut," ujar Nazar saat berbincang dengan wartawan di pressroom kemendagri, Selasa (3/5).
Dia mengatakan, jika Aceh terus berada di bawah bayang-bayang perekonomian Sumut, maka akan sulit maju. Dia memberi contoh, getah karet yang berasal dari Aceh dibawa ke Medan untuk diolah, lantas balik lagi ke Aceh dengan harga tinggi. Jika ini terus dilanjutkan, iklim bisnis di Aceh sulit berkembang
BACA JUGA: Potensi Daerah Terbentur Dana
Sejumlah bahan pangan asal Aceh juga diolah di Medan dan dijual lagi di Aceh."Kita minta Aceh tidak lagi di bawah Medan, tapi sendiri
BACA JUGA: LPDB-KUMKM Gelar Bursa Lapangan Usaha
Apa sih yang tidak bisa tumbuh baik di Aceh," ujarnya.Dikatakan, otonomi khusus yang ada di Aceh tidak akan banyak manfaatnya jika perkonomian, industri, dan perdagangan barang/jasa tidak bisa berkembang dengan baik
Dia berharap, para pemilik modal dalam negeri sudi berinvestasi di Aceh
BACA JUGA: Pengamat : Rancu Jika Pemerintah Ambil Saham NNT
Dia mengatakan, keamanan di Aceh sudah kondusif"Investor nasional harus ubah pola pikir terhadap AcehKalau tidak, investor asing yang masuk semuaAsing saja tidak mempersoalkan keamanan, kenapa kita mereka-reka?" sergahnya(sam)BACA ARTIKEL LAINNYA... Trimegah Bidik Posisi Lima Besar
Redaktur : Tim Redaksi