BACA JUGA: PDP Segera Pecat Laksamana
Satu persen lagi adalah kehendak Tuhan," tegas Achmad Mubarok, saat berdiskusi di Gedung DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (13/5).Langkah itu terpaksa diambil SBY, lanjut Achmad Mubarok, untuk menghindari keributan antar partai peserta koalisi dengan Demokrat
BACA JUGA: Utusan SBY dan JK ambil Formulir LHKPN ke KPK
Kalau diambil dari salah satu peserta koalisi, nanti yang lain iriAchmad Mubarok juga menceritakan respon beberapa parpol koalisi saat wacana SBY-Boediono mulai dilansir Selasa (12/5) lalu
BACA JUGA: Gerindra Belum Tergoda Parpol Limpahan SBY
"Terbukti ada dinamika seharian penuh dari sejumlah parpol koalisiTapi saya yakin ending-nya akan happy-happy saja, karena semua partai ingin yang terbaik bagi bangsa," kata Mubarok.Sebelumnnya, mitra koalisi Partai Demokrat seperti PKS, PAN, PKB dan PPP, menyesalkan sikap SBY yang tidak mengkomunikasikan penetapan tersebut terlebih dahuluBahkan parpol-parpol tersebut mengancam akan keluar dari koalisiHanya saja menurut Mubarok, PAN, PKB dan PPP akhirnya menetapkan tetap berkoalisi dengan Demokrat, setelah mendapat penjelasan langsung dari SBY.
"(Dalam) pertemuan tadi malam, parpol tersebut mendapat penjelasan langsung dari Pak SBYAkhirnya partai koalisi bisa menerima Boediono," ujar Mubarok, tanpa menjelaskan ketidakhadiran PKS dalam pertemuan tersebut.
Sementara pengamat politik UI Arbi Sanit menilai, langkah SBY memilih Boediono merupakan upaya membebaskan Indonesia dari lilitan hutang negara akibat krisis globalMeski kurang familiar, Boediono dipercaya bisa menjadi "obat mujarab" untuk membebaskan Indonesia dari efek buruk krisis global.
"Bahwa saat ini pasangan SBY-Boediyono belum diterima kalangan DPR, pada saatnya nanti DPR akan jatuh hati pada pasangan iniKarena secara substansi DPR membutuhkan pemimpin yang mampu meningkatkan perekonomian Indonesia menuju level lebih baik," katanya.
Terkait soal koalisi PDIP-PD, menurut Arbi, koalisi ini jelas akan memberi keuntungan bagi PDIPMereka (PDIP) menurutnya, akan ditawari banyak hal, termasuk beberapa posisi menteri dan Ketua MPR(fas/sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPD Mulai Diobok-obok?
Redaktur : Tim Redaksi