Pengiriman mahasiswa Australia ke Indonesia melalui Program ACICIS (Konsorsium Universitas Australia untuk Studi Indonesia) telah berlangsung selama 20 tahun. Program ini diharapkan mampu mencetak calon pejabat Australia yang memiliki pengetahuan luas tentang Indonesia.

ACICIS telah melakukan pengiriman mahasiswa Australia ke sejumlah kota di Indonesia sejak tahun 1995. Mereka yang datang ke Indonesia mengikuti program studi pembangunan, belajar perbankan Islami, atau magang di salah satu perusahaan atau institusi pemerintah.

BACA JUGA: Gedung Parlemen di Canberra Buka Pintu Bagi Pengunjung Umum

Sebagian dari mahasiswa Australia tersebut dibiayai melalui skema New Colombo Plan (NCP). Tahun ini, dana 2,1 juta dolar yang digelontorkan NCP memberi angin segar pada studi Indonesia yang dijalankan ACICIS.

“Kami gembira Pemerintah Australia telah mengumumkan New Colombo Plan untuk tahun depan yang artinya aka nada 450 beasiswa untuk studi Indonesia,” ujar Professor David T. Hill, Pendiri dan Direktur ACICIS.

BACA JUGA: Anak Muda Australia Barat Kesulitan Dapat Kerja Karena Sulitnya Dapat SIM

Banyaknya manfaat yang didapat mahasiswa Australia dan pentingnya pengalaman ini bagi mereka dinilai sebagai faktor penting mengapa program yang dijalankan ACICIS ini bertahan hingga dua dekade. Tapi, masih ada mimpi besar yang ingin diraih konsorsium ini.

“Saya ingin melihat Perdana Menteri Australia yang pernah belajar di Indonesia atau Menteri Luar Negeri yang bisa bahasa Indonesia dan berpidato dalam bahasa Indonesia,” kata Prof David Hill.

BACA JUGA: Pria Masa Kini Bisa Tebak Wajah Wanita yang Suka Selingkuh

Simak videonya di sini.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendag Andrew Robb Berada di Jakarta Jelang Kunjungan 200 Pengusaha Australia

Berita Terkait