Dengan melakukan penilaian pada wajah wanita, kaum pria masa kini kemungkinan besar telah bisa menebak secara tepat tentang wanita mana yang tidak setia.

Demikian terungkap dalam riset yang dilakukan peneliti Dr Samantha Leivers dari University of Western Australia, dan dipublikasikan dalam Jurnal PLOS ONE pekan ini.

BACA JUGA: Mendag Andrew Robb Berada di Jakarta Jelang Kunjungan 200 Pengusaha Australia

Riset itu menyimpulkan bahwa hanya dengan membandingkan foto-foto dua wanita yang tak dikenalnya, seorang pria memiliki kemampuan menebak secara tepat wanita mana yang kemungkinan besar akan berselingkuh.


Kaum pria masa kini semakin memiliki kemampuan mendeteksi wajah wanita yang mungkin berselingkuh.

BACA JUGA: Warga Canberra Terpukau oleh Pentas Sendratari Rama dan Shinta Warga RI di Festival Floride

 

Dalam riset yang merupakan bagian dari program PhD-nya itu, Dr Samantha Leivers mencoba membuktikan bahwa telah terjadi evolusi dalam kemampuan kaum pria dalam menilai kejujuran kaum wanita.

BACA JUGA: Lolos dari Upaya Pemerkosaan Berkat Kunci Mobil

Dalam metode penelitiannya, Dr Leivers meminta para responden pria untuk membandingkan 17 pasangan foto dari wanita yang tak mereka kenali, dan didasarkan atas kelompok usia dan etnisnya.

Para wanita ini sendiri telah memberikan pengakuan kepada Dr Leivers sebelumnya mengenai kehidupan seksual mereka.

Foto-foto wanita yang setia dan mereka yang pernah selingkuh dipasangkan satu sama lain. Kemudian para responden pria diminta menebak siapa di antara kedua wanita itu yang bisa dipercaya lebih setia.

Metode "pilihan paksa" ini diterapkan untuk dua kelompok responden pria yang berbeda.

Dr Leivers menemukan bahwa hanya dengan membandingkan foto-foto wanita tersebut, para responden pria bisa menebak dengan tingkat akurasi antara 55 hingga 59 persen untuk setiap kali tebakan.

"Saya tidak berharap mereka bisa akurat 100 persen hanya dengan menebak wajah pada foto wanita yang dikenalnya dalam beberapa detik," jelas Dr Leivers kepada ABC.

"Faktanya para pria ini menunjukkan akurasi tebakan berdasarkan informasi yang sangat minim," katanya.

Namun Dr Leivers menjelaskan, terdapat tolok ukur kejujuran yang dipergunakan wanita dan pria.

Tidak seperti kaum wanita yang diteliti sebelumnya, para responden pria dalam penelitian ini menggunakan tingkat keterpercayaan sebagai ukuran kesetiaan.

Peneliti tidak menjelakan secara pasti mengapa tingkat keterpercayaan dijadikan ukuran kesetiaan oleh para responden pria.

Salah satu kemungkinannya adalah, tanda-tanda visual yang sama dipergunakan oleh pria untuk menilai keterpercayaan dan kesetiaan wanita.

Riset Dr Leivers ini merupakan bagian dari penelitian yang lebih besar mengenai kompetisi sperma dua atau lebih pria dalam membuahi sel telut seorang wanita.

Dr Leivers menjelaskan, temuan ini berguna dalam menjelaskan adanya evolusi yang dialami kaum pria dalam mencegah mereka memilih pasangan wanita yang kemungkin akan berselingkuh dalam hubungan mereka nantinya.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gandeng Seniman Jalanan, Ilmuwan Canberra Promosikan Proyek Ilmiah lewat Mural

Berita Terkait