jpnn.com, JAKARTA - Proyek Kereta Api semi cepat Jakarta - Surabaya diyakini bisa mempersingkat waktu tempuh. Selain itu juga sekaligus bisa menyelesaikan masalah kota-kota di Jawa.
Permasalahan tersebut adalah banyaknya lintasan sebidang. Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai menerima kunjungan Penasihat Khusus Perdana Menteri Jepang Hiroto Izumi di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (6/9).
BACA JUGA: Sebanyak 45 Perlintasan Sebidang Bakal Ditutup
"Jadi dengan kami memilih jalur eksisiting maka bisa menyelesaikan 500 sampai 800 perlintasan sebidang, sehingga menghilangkan kemacetan di perlintasan kereta api," tutur Budi.
Budi mengatakan, ada tiga alternatif untuk membangun Kereta Api Semi-Cepat Jakarta - Surabaya.
BACA JUGA: Menhub Minta Perlintasan Liar Sebidang Ditutup
"Pemerintah akan selesaikan hal-hal terkait pembangunan Kereta Api Semi-Cepat Jakarta-Surabaya. Proyek ini akan kami finalkan dalam beberapa waktu ke depan karena ada tiga alternatif yang nantinya akan dipilih, yaitu menggunakan jalur eksisting, menggunakan elektrifikasi di dekat eksisting atau melalui jalur baru yang melewati Solo," terangnya.
Hasil diskusi ini kata Budi, nantinya akan dijadikan masukan untuk Kementerian PUPR.
BACA JUGA: Menhub dan Dubes Jepang Bahas Kerja Sama Pembangunan Infrastruktur
“Kami (Kemenhub) punya kecenderungan untuk memilih alternatif pertama, yaitu pembangunan dengan jalur eksisiting. Ini juga akan difinalkan untuk kami laporkan kepada Presiden, karena memang kemarin waktu diskusi dengan Presiden kami masih mengajukan 3 alternatif," tandas Budi.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Jalur Kereta Cepat, Sebanyak 159 Rumah Digusur Paksa?
Redaktur & Reporter : Yessy