Ada Anak Korban Tragedi Kanjuruhan Belum Dapat Diajak Bicara karena Trauma

Selasa, 04 Oktober 2022 – 23:20 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy menjenguk korban tragedi Kanjuruhan di salah satu RS di Malang. ANTARA/HO-Humas Kemenko PMK.

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan sejumlah korban tragedi Kanjuruhan mengalami trauma.

Bahkan, ada anak yang menurutnya hingga saat ini belum dapat diajak bicara karena mengalami trauma.

BACA JUGA: Mas Didik Berharap TGIPF Ungkap Tuntas Tragedi Kanjuruhan

Karena itu, pemerintah menyiapkan pelayanan trauma healing.

"Ini sebagai upaya pemulihan psikologis korban yang mengalami trauma akibat Tragedi Kanjuruhan," ujar Menko PMK Muhadjir Effendy dalam katerangannya, Selasa (4/10).

BACA JUGA: Gas Air Mata dan Air Mata Kemanusiaan dari Kanjuruhan

Muhadjir menyebut mengetahui adanya korban yang trauma, setelah menjenguk para korban di sejumlah rumah sakit di Malang.

"Ada bapak-bapak yang mengalami trauma, ada juga anak-anak yang mengalami trauma, bahkan hingga sekarang ada anak yang belum dapat diajak bicara karena masih mengalami trauma," katanya.

BACA JUGA: Menpora Pastikan TGIPF Tragedi Kanjuruhan Bekerja Profesional dan Transparan

Dengan demikian, kata dia, pemerintah berharap pelayanan trauma healing akan membantu proses pemulihan psikologis.

Muhadjir juga mengatakan ada banyak pihak yang turut terlibat dalam layanan trauma healing tersebut.

"Dalam layanan trauma healing, semua turun dan berperan aktif, mulai dari pemkab, pemprov, hingga organisasi masyarakat," katanya.

Bahkan, kata dia, beberapa perguruan tinggi di wilayah setempat juga menurunkan tim untuk bersama-sama pemerintah memberikan layanan trauma healing bagi korban tragedi Kanjuruhan.

"Semua turun dan semua bergerak untuk bersama-sama membantu para korban Tragedi Kanjuruhan. Saya juga akan terus memantau secara langsung hingga tuntas," katanya.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto menambahkan trauma healing diperlukan bagi setiap orang yang secara psikologis mengalami kejadian tidak biasa yang bersifat traumatis.

"Masing-masing orang memiliki toleransi psikologis yang berbeda, bisa saja bagi seorang individu satu kejadian menjadi memori yang sangat kuat sehingga memberikan efek samping ketakutan," katanya.

Terkait hal itu, kata dia, pemerintah menyiapkan pelayanan trauma healing sebagai bentuk penanganan trauma bagi para korban tragedi Kanjuruhan. (Antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Atap Sekolah Ambruk, 4 Siswa SD Jadi Korban


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler