jpnn.com, JAKARTA - Ketum Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih gusar.
Pasalnya, dia mendapatkan informasi dari honorer K2 di Kabupaten Merangin, bahwa tahun ini tidak ada rekrutmen CPNS dan PPPK.
BACA JUGA: Bu Nunik Honorer K2 Terharu Menyimak Pidato Presiden Jokowi, Tetapi..
Pemkab Merangin disebut menunda perekrutan calon aparatur sipil negara (CASN) karena masalah anggaran.
"Jika ternyata dibebankan ke daerah anggaran perekrutan CPNS dan PPPK 2021 pasti akan banyak daerah yang mengikuti Kabupaten Merangin," kata Titi kepada JPNN.com, Kamis (3/6).
BACA JUGA: Nagita Slavina Dikabarkan Jadi Duta PON XX Papua, Arie Kriting Keberatan?
Guru PPPK hasil rekrutmen Februari 2019 ini menambahkan, kejadian yang terjadi di Kabupaten Merangin menjawab pertanyaan seluruh honorer.
Mengapa sampai saat ini banyak daerah belum mengumumkan formasinya. Kalaupun sudah mengumumkan, formasi yang ditetapkan lebih sedikit dibandingkan kebutuhan.
BACA JUGA: CPNS dan PPPK 2021: Jangan Percaya Sembarangan Orang
"Akhirnya ketahuan kan masalahnya anggaran. Selama ini teman-teman bertanya-tanya kenapa kok pemerintah bilang anggaran PPPK aman tetapi faktanya formasi yang ditetapkan sedikit," ucapnya.
Dia menegaskan, apa yang terjadi di Kabupaten Merangin membuka fakta sebenarnya. Semua juga jadi tahu kalau satu juta PPPK guru hanya manis di kata dan pahit di realita.
Titi menambahlkan, rekrutmen tahun ini seperti 2019 yang terbentur anggaran. Hanya daerah yang mampu bisa melakukan rekrutmen.
Sedangkan daerah yang tidak mampu pasti akan menundanya karena tidak mungkin paksakan anggarannya.
"Kalau anggaran PPPK memang benar ditanggung APBN tidak akan mungkin daerah batal merekrut," tegasnya.
Titi menambahlkan, sejatinya Pemda akan dengan senang hati merekrut PPPK sebanyak-banyaknya bila gaji dan tunjangan sudah dijamin dalam APBN.
Sebab, faktanya daerah sangat membutuhkan ASN di segala bidang terutama pendidikan.(esy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penderita Diabetes Harus Tahu Informasi Penting ini
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad