jpnn.com, JAKARTA - Menteri perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengumumkan harga bahan pokok mulai kembali normal.
Salah satunya ialah harga telur ayam yang turun menjadi Rp 29.000 per kilogram.
BACA JUGA: Harga Telur Mencekik, Pedagang Menjerit, Mengkhawatirkan
"Nah, sekarang harga telur ayam sudah memasuki batas normal. Sebelumnya Rp 32.000, sekarang Rp 29.000, sudah hampir normal," ujar Mendag Zulkifli saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, harga telur tidak menyumbang inflasi, karena kenaikan telur menyesuaikan dengan kondisi.
"Memang harga telur belum seperti dulu, dulu terlalu murah maka dipotong, ayamnya dipotong dijual," paparnya.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebut, telur ayam yang sempat dijual seharga Rp 25.000 per kilogram justru menyebabkan kerugian di tingkat produsen karena modal mencapai Rp 28.000.
"Telur itu Rp28.000 dijualnya Rp25.000 ya rugilah. Akhirnya ayamnya induknya dipotong, terjadi supply on demand, supply-nya kurang. Kalau suplai kurang, kan, harganya naik, nah sekarang sudah turun," tambahnya.
Dirinya juga menyinggung harga daging ayam yang cukup murah, karena sempat menyentuh Rp 32.000 per kilogram.
"Ayam kemarin harganya Rp 38.000 dijual Rp 32.000, bangkrut lah. Dipotong telur-telur itu, kan, jadi suplai berkurang harganya naik. Sekarang sudah harga normal, dari Rp46.000 sekarang sudah menjadi Rp 39.000 di Jawa Tengah, kalau di luar Jawa iya masih mahal," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan pemerintah telah menambah jumlah indukan ayam petelur agar bisa memproduksi telur lebih banyak sehingga harga stabil.
BACA JUGA: Harga Telur Ayam Bukan Main, Satgas Pangan Turun Tangan, Hasilnya...
Menurut Zulkifli, dalam dua pekan ke depan harga telur akan stabil lantaran indukan ayam telah bertelur.
Beberapa waktu lalu harga telur ayam di sejumlah daerah baik.
Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), secara nasional rata-rata harga telur dibanderol Rp 32.600 per kilogram.
BACA JUGA: Harga Telur Ayam Terus Melonjak, Tembus Sebegini
Zulkifli menjelaskan, kenaikan harga komoditas telur terjadi akibat beberapa faktor. Salah satunya adalah lantaran banyak indukan ayam petelur yang dipotong untuk dijual saat Lebaran. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Telur Meroket, Begini Penjelasan Mendag Zulhas
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian