jpnn.com - JAKARTA - Guru besar antropoligi di Universitas Indonesia Prof Dr Sulistyowati ikut menyoroti kasus dugaan penistaan agama yang menyeret Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok. Akademikus yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil untuk Konstitusi (AMSIK) itu melihat ada kepentingan politik di balik kasus Ahok yang telah mempertajam perbedaan dan keberagaman.
Sulistyowati mengatakan, keberagaman di Indonesia sudah ada jauh sebelum kemerdekaan. Ada keberagaman etnis, agama dan juga kelas yang menjadi karakter sosial budaya di Indonesia.
BACA JUGA: Selidiki Kelahiran Pancasila, Wasekjen PDIP Jadi Doktor Hukum Tata Negara
Namun, katanya, kini karakter sosial budaya yang beragam itulah yang sengaja dikonstruksikan demi kepentingan politik. "Konstruksi sosial budaya sesuatu yang sangat bisa berubah secara dinamis. Tergantung siapa yang merekonstruksi,” ujarnya dalam jumpa pers AMSIK di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (10/12).
Mantan ketua Program Pascasarjana UI itu melihat adanya kepentingan-kepentingan politik yang sengaja mempertajam perbedaan. “Itu yang saya lihat dalam kasus Pak Ahok," katanya.
BACA JUGA: Temuan PPATK Perkuat Jerat Polri ke Tersangka Makar
Sulis menambahkan, persoalan itu sangat berbahaya bagi keberagaman di Indonesia. Karenanya, masyarakat harus disadarkan bahwa konstruksi-konstruksi sosial budaya saat ini tidak dalam keadaan sesungguhnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Hendardi: Ini Bukan Pekerjaan Jaksa Agung, tapi Tukang Pos
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marbut Saja Diumrahkan, Apa Iya Ahok Menista Islam?
Redaktur : Tim Redaksi