jpnn.com, JAKARTA - Pendiri Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio menangkap kesan ada upaya sistematis dari pihak tertentu untuk menggiring opini, agar Ketua Umum Gerindra Prabowo tetap diusung sebagai calon presiden di Pemilu 2019.
Kesan tersebut hadir, karena dari hasil seluruh lembaga survei, elektabilitas Prabowo tetap kalah jauh dari Presiden Joko Widodo.
BACA JUGA: Generasi Zaman Now Lebih Sreg ke Jokowi ketimbang Prabowo
"Jadi sepertinya kubu lawan sadar betul, bahwa melawan Prabowo lebih enak menangnya daripada yang lain. Karena bacaannya sudah ada," ujar Hendri di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (3/3).
Pengamat politik dari Universitas Paramadina ini juga menangkap kesan, ada upaya yang begitu luar biasa, untuk menjaga agar Wakil Presiden Jusuf Kalla tetap berada di kubu Jokowi di Pemilu 2019.
BACA JUGA: Prabowo Tak Akan Mau Jadi Cawapres Jokowi Kecuali Kepepet
Kesan tersebut hadir, karena dalam Undang-Undang Nomor 7/2017 tentang Pemilu, sebenarnya Jusuf Kalla sudah tidak boleh lagi maju sebagai calon wakil presiden.
Karena sudah dua periode menduduki jabatan wakil presiden. Tapi tetap saja rumor mendorong JK maju kembali mendampingi Jokowi di Pemilu 2019 mengemuka begitu kuat beberapa waktu belakangan.
BACA JUGA: Fadli Zon Yakini Prabowo Solusi bagi Kekurangan Era Jokowi
"Saya menangkap ada upaya yang begitu keras menjaga JK tetap berada dalam lingkaran Jokowi. Padahal undang-undang sudah jelas mengatakan JK tak bisa jadi cawapres. Tapi terus saja angin surga dihembuskan," ucapnya.
Dua kesan yang muncul, kata Hendri, sepertinya hadir untuk menjaga kemenangan Jokowi di 2019 mendatang.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Lebih Sreg Andai Jokowi-Prabowo Berduet di Pilpres
Redaktur & Reporter : Ken Girsang