Ada Kesan Pembiaran dari Aparat

Rabu, 04 Februari 2009 – 20:47 WIB
JAKARTA – Berbagai pihak akhirnya menyesali dan mengecam tragedi anarkis Medan hingga menewaskan Ketua DPRD Sumatera Utara, Aziz Angkat, Selasa (3/2)Selain mengecam, kelalaian pihak kepolisian setempat dalam mengantisipasi aksi unjuk rasa yang bermuara pada anarkis warga saat berlangsungnya rapat di DPRD Sumatera Utara, juga digugat.

Mantan Ketua DPR, Akbar Tandjung, misalnya, dalam acara diskusi di DPDRI menyebut aksi tragedi Medan itu sebagai sebuah tindakan anarkis massa yang tidak berprikemanusiaan

BACA JUGA: Gorontalo Terbaik, Tanjungpinang Terburuk

“Siapapun dan berapapun pelakunya, harus di hukum keras
Termasuk polisi yang sangat lamban mengantisipasinya,” kata Akbar Tandjung, yang berasal dari Sumatera Utara itu.Sementara anggota DPD asal Bengkulu, Muspani, malah mendesak Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri, untuk segera mencopot Kapolda Sumut dan Kapoltabes Medan serta memproses yang bersangkutan menurut hukum yang berlaku.

Di tempat yang sama, calon presiden (capres) dari Partai Indonesia Sejahtera (PIS), Sutiyoso mengatakan peristiwa anarkisme yang dilakukan kelompok pro pemekaran Propinsi Tapanuli (Protap) yang menyebabkan tewasnya Ketua DPRD Sumatera Utara, Aziz Angkat adalah bukti adanya perubahan perilaku masyarakat pasca demokrasi

BACA JUGA: KPK Anulir Kenaikan Gaji 15 Departemen

“Tragedi Medan adalah bukti adanya perubahan perilaku masyarakat ke arah yang tidak menguntungkan bangsa
Ini karena mayoritas masyarakat belum siap dengan demokrasi,” tegas Sutiyoso.

Ini bukan pertamakalinya di era demokrasi seperti ini masyarakat melakukan anarkis

BACA JUGA: Peran Linmas di Pemilu Dipertanyakan

Anehnya, ada kesan pembiaran bahwa jika masyarakat banyak melakukan tindakan kriminal maka hal itu dianggap benar dan tidak bisa diadili“Opini tersebut hendaknya dibantah oleh aparat penegak hukum dengan cara memproses dan menghukum yang bersalah tanpa harus mempertimbangkan banyaknya warga yang melakukan anarkis,” tegas Sutiyoso.

Selama ini, lanjutnya, ada kecendrungan aparat penegak hukum untuk bersungguh-sungguh memproses suatu kasus jika kasus tersebut menimpa orang penting di negeri ini karena akan menjadi perhatian publikHukum dan aparatnya harus berfungsi konsistenMenurut Mantan Pangdam Jaya ini, seharusnya kejadian Medan itu bisa dicegah jika kepolisian segera bertindak tegas terhadap para pendemo“Dalam peristiwa itu kan tidak terlihat ketegasan aparat polisi,” imbuhnya.

Apalagi kejadian itu berlangsung di gedung DPRD propinsi yang menurut UU masuk dalam kategori objek vital yang harus dilindungi oleh pihak kepolisian, kata Sutiyoso lagi.Logika yang membenarkan bahwa DPRD adalah rumah rakyat lalu setiap anggota masyarakat berhak memasuki gedung DPRD tidak selamanya benarJika jumlahnya sudah ribuan seperti itu, harus ada antisipasi karena sangat berpotensi terbangun jiwa massa, ujar Sutiyoso(Fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akbar Klaim Lebih Bagus dari JK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler