jpnn.com - JAKARTA - Unjuk rasa besar-besaran bertajuk Aksi Bela Islam II pada Jumat (4/11) menelan satu korban jiwa bernama M Syahri bin Umar. Polisi menyebut korban meninggal akibat penyakit asma.
Namun, kalangan ulama penggerak massa Aksi Bela Islam II meragukan keterangan polisi. Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyatakan bahwa korban tidak pernah punya riwayat penyakit asma.
BACA JUGA: Novanto Puji Sikap Tegas Aparat Kawal Aksi 4/11
"Tolong jangan lagi ada kebohongan oleh polisi. Almarhum tidak punya riwayat penyakit asma," kata Rizieq dalam jumpa pers Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI di Jakarta, Sabtu (5/11).
Rizieq menegaskan, almarhum meninggal karena gas air mata yang ditembakkan polisi di Monas. Menurutnya, banyak saksi soal itu termasuk dari keluarga korban.
BACA JUGA: Fadli Zon Tegaskan Peserta Aksi Bela Islam Bukan Massa Bayaran
"Jangan tebar kebohongan lagi. Kami umat yang menjadi saksi matanya," ucapnya.
Karenanya Habib meyakini Syahri meninggal dalam jihad karena membela Alquran. “Bukan sakit,” tegasnya.(esy/jpnn)
BACA JUGA: Inilah Beda Jokowi dan Bung Karno saat Didemo
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demo 4 November Rusuh, 21 Kendaraan TNI-Polri Rusak
Redaktur : Tim Redaksi