jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian kembali menggelar bazar pangan murah melalui Toko Tani Indonesia (TTI) di 10 lokasi.
Di antaranya Pasar Cijantung, Pasar Lenteng Agung, Pasar Pondok Labu, Pasar Cipete, dan Pasar Grogol.
BACA JUGA: Mentan Minta Pabrik Gula Tengah Rawa Beres November 2018
Kemudian Pasar Depok Jaya, Pasar Agung, Pasar Sukasari, Desa Cilebut Barat, dan Perumahan Pondok Bahar Permai, Ciledug Kota Tangerang.
Komoditas pangan yang dijual antara lain cabe merah keriting Rp. 24.000,-/kg, bawang merah Brebes Rp.28.000,-/kg.
BACA JUGA: Mentan: Indonesia Bisa Jadi Lumbung Gula
Lalu bawang merah bulat Rp.25.000,-/kg, bawang putih Rp.35.000,-/kg, beras Rp.8000/kg, minyak goreng Rp.11.500/liter dan gula pasir Rp.12.500/kg.
Bazar murah ini merupakan upaya untuk mengendalikan harga pangan di tingkat konsumen.
BACA JUGA: Mentan Optimistis Capai Swasembada Gula 2019 Melalui Pemanfaatan Lahan Rawa
Selain itu untuk menyampaikan bahwa stok pangan dalam jumlah cukup sehingga harga komoditas pangan bisa murah dan tetap menguntungkan petani.
Artinya petani memperoleh keuntungan, pedagang memperoleh marjin keuntungan yang wajar, dan aksesbilitas masyarakat dalam pemenuhan bahan pangan bisa memperoleh harga yang murah dan terjangkau.
Kehadiran Toko Tani Indonesia (TTI) sangat strategis dalam upaya penyediaan pangan murah berkualitas bagi masyarakat.
Fluktuasi pasokan dan harga komoditas pangan yang terjadi selama ini tidak hanya bisa merugikan petani produsen, pengolah pangan, pedagang hingga konsumen, tapi juga mempersulit warga memperoleh pangan yang dibutuhkan.
Jika dibiarkan tidak hanya mempengaruhi pengendalian inflasi, juga bisa menimbulkan keresahan sosial.
Toko Tani Indonesia (TTI) yang digagas Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian merupakan salah satu upaya pemerintah yang dilakukan untuk menjaga stabilitas harga baik di tingkat petani/produsen dan di tingkat konsumen.
Melalui kegiatan ini, Gapoktan atau Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM) dan Toko Tani Indonesia diberdayakan untuk bisa menjalankan fungsi sebagai lembaga distribusi dalam suatu rantai distribusi yang lebih efisien, sehingga bisa mengurangi disparitas harga antara produsen dan konsumen.
Kehadiran TTI dimasyarakat juga diharapkan mampu menstabilkan harga pangan, sehingga tidak berfluktuasi.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Pertanian Puji Perkebunan Tebu di Rawa
Redaktur & Reporter : Natalia