jpnn.com, PALEMBANG - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan panen tebu di Kecamatan Sungai Menang, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Senin (22/5). Begitu tiba, dia langsung disambut oleh perwakilan PT Pratama Nusantara Sakti.
Amran sempat menanyakan mengenai tebu yang ditanam di Ogan Komeling Ilir. Salah satunya mengenai rendemen tebu (kadar kandungan gula di tebu). Selain itu, dia juga memberikan saran berkaitan dengan jarak tanam tebu.
BACA JUGA: Perkebunan di Daerah Rawa, Indonesia Jadi Kedua di Dunia
Pada saat panen tebu, Amran memuji mengenai perkebunan tebu di rawa yang dibuat oleh PT Pratama Nusantara Sakti. Pasalnya, perkebunan tebu di rawa merupakan terobosan baru di Indonesia.
"Ini ada potensi yang digali luar biasa, rawa dijadikan lahan tebu," kata Amran.
BACA JUGA: Petani Bawang Merah Solok Menjerit, Bulog Cuek
Kemudian, Amran menjelaskan, ada potensi luar biasa dalam perkebunan tebu yang dibuat di daerah rawa. Sebab, redemennya tinggi dan produksi per hektar juga besar, yaitu sampai 110 ton.
Selain itu, Amran menambahkan, perkebunan tebu di daerah rawa juga memberikan keuntungan luar biasa. Pertama adalah ramah lingkungan, karena menggunakan perahu. Kemudian, biaya logistik pasti murah.
BACA JUGA: Jaga Stok Daging Sapi Jelang Puasa, Kementan Gelar Sidak
"Ini keuntungan daerah rawa dibangun perkebunan tebu," ujar Amran.
Sementara, Direktur Pratama Nusantara Sakti Isman Hariyanto mengatakan, perkebunan tebu di daerah rawa merupakan satu-satunya di Indonesia. Namun, mereka menjadi yang kedua di dunia.
"Kami kedua di dunia. Pertama di Guyana, Amerika Latin," kata Isman.
Di Indonesia, Isman menyatakan, daerah rawa tidak pernah menjadi pilihan untuk membuat perkebunan tebu. Karena itu, dia berharap, daerah lain bisa mencontoh Pratama Nusantara Sakti terkait perkebunan tebu di rawa.
"Ini pilot project. Kami percaya berhasil," ucap Isman.(gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Amran: Mari Perangi Kartel Pangan
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar