jpnn.com - PROBOLINGGO - SN, 24, seorang mahasiswa asal Desa Banyuputih, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang, melapor ke Mapolres Probolinggo.
SN yang datang bersama keluarganya mengaku telah tertipu oleh Dimas Kanjeng Taat Pribadi dan merugi hingga Rp 1 miliar.
BACA JUGA: Dimas Kanjeng Tajir! Punya Lima Mesin Penghitung Uang
SN membawa sejumlah barang bukti seperti kartu karomah, gelang wali kutub, deklarasi, sabuk merah, jimat kotak, keris jayabaya dan banyak lagi barang bukti lain.
SN mengatakan bahwa dia dan keluarganya tergabung di padepokan pada 2008.
BACA JUGA: Lagi Hamil, Istri Ketiga Dimas Kanjeng Diperiksa Polisi, Dia Bilang...
Sejak 2008 sampai 2016, keluarganya sudah menyerahkan sekitar Rp 1 miliar kepada tiga orang dekat Dimas Kanjeng.
Salah satunya adalah Abdul Gani (mantan sultan yang akhirnya tewas dibunuh oleh orang padepokan Taat Pribadi).
BACA JUGA: Punya Dua Pacar, si Mawar Hamil
”Diserahkan pada Abdul Gani sebesar Rp 600 juta pada 2008. Terus Rp 100 juta kepada MH dan terakhir pada ES sebesar Rp 300 juta,” katanya. MH dan ES disebutkan merupakan orang dekat Dimas Kanjeng.
SN mengaku, dirinya bersedia menyerahkan uang hingga mencapai Rp 1 miliar itu karena mengharapkan uang itu dapat digandakan.
Menurutnya, pihak padepokan menjanjikan paling sedikit bakal cair Rp 50 miliar. Namun realitanya, hingga saat ini tidak kunjung ada buktinya.
”Uang itu dari hasil keluarga. Jadi, tidak hanya punya orangtua saya,” ujarnya.
Imbas dari setor Rp 1 miliar ke padepokan yang tak kunjung kembali, SN mengaku saat ini keluarganya terlilit utang.
Bahkan, sebagian barang berharga dan rumahnya sudah dijual. “Saya mau melapor sempat diancam supaya tidak melapor,” tuturnya. (don/mas/mie/jpg/jay/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perempuan PNS Siksa PRT Pakai Palu, Siram Air Panas, Paksa Makan Cabe, Kejaaam!
Redaktur : Tim Redaksi