JAKARTA - Penyebaran isu penggulingan pemerintah diduga dilakukan kelompok garis kerasKelompok itu memiliki kaitan erat dengan ormas-ormas berhaluan keras di Indonesia seperti Dewan Revolusi Islam (DRI).
Sekjen Laskar Ampera Angkatan 66, Aan Rustiana mengaku sangat geram dengan munculnya isu pendirian Dewan Revolusi Islam (DRI) yang dinilainya menyudutkan purnawirawan TNI
BACA JUGA: Lambang Garuda Kurang Bulu
"Saya ini sering bertemu dan diskusi dengan banyak purnawirawanLelaki yang dikenal dekat dengan banyak purnawirawan TNI ini memastikan nama sejumlah pensiunan elite tentara yang masuk ke dalam kabinet DRI tidak diketahui yang bersangkutan
BACA JUGA: Komisi VII Endus Dugaan Korupsi Depo Balaraja
Aan juga menduga, nama purnawirawan dicatut karena dianggap memiliki pengaruh untuk menciptakan instabilitas politikBahkan, dirinya mensinyalir penyebaran isu penggulingan pemerintah satu paket dengan teror bom buku yang marak belakangan ini
BACA JUGA: Saksi Beber Cincai-cincai dengan BPK
Karena memiliki tujuan serupa yakni untuk menciptakan keresahan di tengah masyarakat."Saya memprediksi, kelompok di balik penyebar isu kudeta berasal dari kelompok yang sama yakni kelompok garis keras yang ingin mengoyang pemerintah," ujarnya.
Ormas mana? Aan keberatan menyebutkan nama kelompoknyaKarena dia tidak ingin menambah panjang kontroversi isu kudetaMenurutnya, semakin isu kudeta membesar, kelompok yang ingin negara ini tidak kondusif semakin senang
Memang dia juga mengakui banyak mendengar keluhan dari kalangan purnawirawan TNI yang kecewa dengan kinerja pemerintahSebab kebijakan perekonomian dan demokrasi terlalu liberal"Namun saya bisa pastikan tidak pernah ada satu purnawirawan pun yang berniat melakukan tindakan inkonstitusional," jelasnya.
Lebih lanjut, Laskar Ampera juga meminta pemerintah memperhatikan kesejahteraan prajurit, baik TNI maupun polri"Jangan ada kesenjangan sosial dalam mensejahterakan prajurit, karena itu bisa memicu kecemburuan sosial," pungkasnya(dms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus BB Ilegal Jangan Sampai Didiamkan
Redaktur : Tim Redaksi