Ada Peningkatan Kendaraan Mudik, Polri Pertebal Personel di Pos Penyekatan

Jumat, 15 Mei 2020 – 21:01 WIB
Korlantas Polri bersama dengan Jasa Raharja meninjau salah satu pos penyekatan di Tol Cikampek, Karawang, Jumat (15/5). Foto: Dok Humas Polri

jpnn.com, JAKARTA - Jajaran Korlantas Polri bersama dengan Jasa Raharja, melakukan pengecekan ke dua pos penyekatan larangan mudik di Tol Cikampek pada Jumat (15/5). Di kilometer 31 arah ke Bandung dan kilometer 47 arah ke Jakarta.

Dari hasil pengecekan, diketahui ada kenaikan jumlah kendaraan yang mencoba untuk mudik.

BACA JUGA: Info Penting dari Korlantas untuk Para Sopir Travel Gelap Berpelat Hitam

“Ada peningkatan sekitar sepuluh persen dalam beberapa hari ini, makanya kami nanti antisipasi dengan penebalan personel,” ujar Kakorlantas Irjen Istiono di Tol Cikampek KM 47, Karawang Barat, Jumat.

Menurut Istiono, penebalan personel akan dilakukan secara serentak di seluruh pos yang ada. Khususnya pos yang menyekat pemudik dari arah Jakarta ke Jawa, maupun Banten dan Sumatera.

BACA JUGA: Alamak! Efek Krisis Corona, Jutaan Gadis di Dunia Terancam Menikah Dini

Selain itu, hingga hari ke-21 Operasi Ketupat yang digelar, sudah ada 45 ribu lebih kendaraan yang diputar balik oleh petugas.

Istiono menyebut mayoritas pemudik itu menggunakan kendaraan pribadi.

BACA JUGA: Korlantas Dipuji setelah Menjalankan Perintah Presiden soal Larangan Mudik

Ketika disinggung apakah akan ada sanksi lain selain putar balik guna memberikan efek jera kepada warga? Istiono menyebut tidak ada.

Dia meyakini, sanksi berupa putar balik sudah sangat efektif.

“Dia kalau mau mudik itu kan ada perencanaan, beli bensin dan persediaan lainnya. Kalau diputar balik kan rugi. Makanya tugas kita adalah menyadarkan agar masyarakat tidak mudik,” sambung mantan Kapolda Bangka Belitung ini.

Dari hasil pemantauan, Istiono juga menyebut volume kendaraan masih besar untuk yang mengarah keluar ke Jakarta.

Sementara itu, untuk kendaraan yang mengarah ke Jakarta masih sangat landai.

“Peningkatan dalam beberapa hari ini yang keluar Jakarta. Kalau sebaliknya masih normatif saja,” tambah Istiono.

Diketahui, selain melakukan pemantauan, Istiono bersama Jasa Raharja juga memberikan bantuan kepada para petugas yang bersiaga di pos penyekatan.

Bantuan itu berupa makanan, kemudian alat pelindung diri (APD) lengkap seperti masker hingga sarung tangan. Lalu ada juga hand sanitizer yang tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona atau COVID-19. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler