jpnn.com - JAKARTA - Konflik antara Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Menteri ESDM Sudirman Said terkait mafia migas di tubuh PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) diduga tidak terjadi secara murni. Sebab, diduga ada dalang yang mencoba memanfaatkan pembubaran Petral untuk mengadu domba antara keduanya.
Setidaknya kesan itulah yang ditangkap oleh politikus senior PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno. Dia mengaitkan keputusan itu dengan nuansa politik yang dibangun Presiden Jokowi dengan Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN). Hendrawan mengatakan, ada yang tidak suka dengan kedekatan itu sehingga mencoba memerkeruh suasana dengan membuka konflik antara Sudirman dengan SBY.
BACA JUGA: Mahasiswa Demo, Kepala BIN Ajak Berpikir Rasional
’’Hubungan yang semakin akrab antara Jokowi dengan Demokrat dan PAN menimbulkan kegalauan untuk sejumlah kalangan,’’ kata Hendrawan di gedung DPR Jakarta, Selasa (19/5).
BACA JUGA: KemenPAN-RB Luncurkan Tiga Aplikasi Antikorupsi
Dia menyebut ada spesialis pemancing ikan di air keruh yang suka memanfaatkan suasana supaya situasi menjadi tidak kondusif. Salah satunya dengan menghembuskan isu bahwa Partai Demokrat sedang memanfaatkan hubungan yang sedang dengan Jokowi untuk me-reshuffle Sudirman dari posisi menteri ESDM. Padahal, SBY sebagai pihak yang merasa difitnah tidak meminta sejauh itu.
’’Apa Partai Demokrat sejauh itu (minta reshuffle, red)?. Pengertian saya, Sudirman Said diminta klarifikasi,’’ tandasnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Dorong Bareskrim Ungkap Kasus Korupsi Besar di Bengkulu
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Isyaratkan Tolak Pendaftaran Calon Kubu Ical
Redaktur : Tim Redaksi