jpnn.com, JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab dinilai tak sekadar ulama, tapi juga telah menjelma menjadi seorang politikus umat Islam di Indonesia.
Karena itu, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai wajar ada pihak tertentu mencoba menyusun skenario menjatuhkan dan membunuh karakter Habib Rizieq.
BACA JUGA: Habib Rizieq Kritik Jokowi, Fadli Zon Bilang Begini
Salah satu contoh, terkait pemasangan bendera bertuliskan kalimat tauhid di dinding belakang kediaman Habib Rizieq di Makkah, beberapa waktu lalu.
Akibat pemasangan bendera tersebut, Habib Rizieq terpaksa harus berurusan dengan pihak keamanan Arab Saudi.
BACA JUGA: Kiai Maruf Amin Beber Hubungannya dengan Habib Rizieq
"Saya haqul yakin bukan Rizieq pelaku (pemasangan bendera di dinding belakang kediamannya di Makkah). Ini ada hubungannya dengan Pilpres 2019 di Tanah Air," ujar Pangi kepada JPNN.
Pangi menduga, pemasangan bendera di dinding belakang kediaman Habib Rizieq di Makkah merupakan skenario yang dimainkan secara sistematis, terstruktur dan masif oleh pihak tertentu.
BACA JUGA: Menteri Agama: Tidak Ada Kesepakatan soal Bendera Tauhid
Namun, sulit untuk ditebak pihak mana yang memainkan peran intelijen tersebut. Apalagi di Indonesia, ada sejumlah pihak yang memiliki kemampuan memainkan peran intelijen.
"Cuma kan kesan yang muncul, sosok Habib Rizieq itu ditakuti Jokowi apabila datang mengampanyekan Prabowo. Jadi, wajar muncul dugaan jejaring tertentu memainkan peran untuk menyelesaikan Rizieq, agar tidak membahayakan salah satu capres yang ada," pungkas Pangi.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Habib Rizieq Cabut Surat Kuasa, Kapitra Ampera Merasa Lega
Redaktur & Reporter : Ken Girsang